Israel Hapus Ucapan Duka untuk Paus Fransiskus, Picu Kontroversi Global


Jenazah Paus Fransiskus saat disemayamkan di Santa Marta Residen Vatikan. (f:reuters/mistar)
Yerusalem, MISTAR.ID
Pemerintah Israel menjadi sorotan setelah menghapus unggahan ucapan belasungkawa atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, dari akun resmi mereka di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Dilansir Reuters, unggahan dari akun terverifikasi @Israel itu sebelumnya menulis: “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat,” disertai foto Paus saat mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem tahun 2014.
Namun hanya berselang beberapa jam, unggahan itu lenyap tanpa penjelasan resmi. Langkah ini memicu tanda tanya besar dan memunculkan gelombang reaksi di dunia maya.
Melansir dari CNN, dari laporan Jerusalem Post sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri Israel menyebut pengunggahan itu sebagai “kesalahan”, meski tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang bertanggung jawab maupun alasan penghapusan.
Kontroversi ini terjadi di tengah ketegangan yang telah lama terjadi antara Paus Fransiskus dan pemerintah Israel, terutama terkait kritik keras sang Paus terhadap agresi militer Israel di Gaza.
Sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas pada 2023, Paus Fransiskus tak henti menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Pada Januari lalu, ia menyebut krisis kemanusiaan di Gaza sebagai sesuatu yang "memalukan".
Bahkan pada misa Paskah yang digelar Minggu (20/4/2025), hanya sehari sebelum wafatnya, Paus menyerukan penghentian kekerasan di Gaza serta perang di Ukraina.
"Betapa besar dahaga akan kematian... Betapa besar penghinaan yang kadang diarahkan pada mereka yang rentan, yang terpinggirkan, dan para migran!" ujar Paus dalam homilinya.
Paus Fransiskus wafat pada Senin pagi (21/4/2025) waktu Vatikan dalam usia 88 tahun. Dunia berduka, namun di tengah suasana itu, penghapusan ucapan belasungkawa dari Israel justru menambah perdebatan di panggung geopolitik global. (cnn/hm25)