21 C
New York
Thursday, July 4, 2024

Ini Tujuan 210 Peserta Pemilu Prancis Mundur

Paris, MISTAR.ID

Diketahui lebih dari 210 orang peserta dalam Pemilihan Umum (Pemilu) cepat parlemen Prancis sudah mundur agar memberi akses terhadap kandidat lebih kuat yang mungkin mempunyai kans lebih besar untuk menghadapi kelompok sayap kanan National Rally.

Angka itu dikutip dari Anadolu pada Kamis (4/7/24), meliputi 131 calon  dari aliansi sayap kiri New Popular Front dan 82 peserta aliansi tengah Together for the Republic yang mengundurkan diri menjelang putaran kedua Pemilu, pada Minggu (30/6/24).

Sejumlah kontestan dari partai politik (parpol) lain juga mengundurkan diri sebab beberapa alasan.

Baca juga:Kubu Macron Kalah di Putaran Pertama Pemilihan Kongres Prancis

Perdana Menteri (PM) Prancis, Gabriel Attal adalah anggota aliansi sentris yang didukung Presiden Emmanuel Macron mengatakan pada France Inter, jika dalam 90 persen kasus, baik dari kubunya atau New Popular Front (kelompok sayap kiri), para calon mengundurkan diri.

Attal menerangkan strateginya sederhana, yakni kandidat yang mundur dari pencalonan berusaha menghindari perpecahan suara yang berlawanan dengan sayap kanan, sehingga memberikan ruang terhadap calon  lain yang mungkin mempunyai peluang lebih besar supaya mengalahkan kandidat sayap kanan.

Akan tetapi ada juga sejumlah besar calon yang tidak mengundurkan diri, termasuk 178 kandidat dari aliansi sayap kiri dan 169 kandidat dari blok tengah.

Baca juga:Presiden Prancis Bubarkan Parlemen dan Serukan Pemilu Secepatnya

“Ada sejumlah peserta yang menilai dengan tetap hadir (dalam persaingan), mereka mengurangi risiko kemenangan RN,” kata Attal.

Tanggal 9 Juni, Macron membubarkan senat dan melangsungkan Pemilu dini usai National Rally memenangkan lebih dari 31 persen suara dalam pemilihan Parlemen Eropa, mengalahkan blok sentris yang dipimpinnya.

Menurut hasil resmi Pemilu, aliansi itu meraih 29,5 persen suara pada putaran pertama tanggal 30 Juni, angkanya melonjak menjadi lebih dari 33 persen jika digabungkan dengan mitranya.

Baca juga:Presiden Macron Setuju Dukung RUU Akhiri Hidup di Prancis

Partai itu memperoleh lebih dari 9,37 juta suara, sehingga meraih 37 kursi di parlemen. Sementara aliansi sayap kiri New Popular Front mendapat 27,99 persen atau lebih dari 8,9 juta suara yang menempatkannya di posisi kedua dengan 32 kursi.

Kelompok berhaluan tengah Together for the Republic yang disokong oleh Macron berada di peringkat ketiga dengan raihan sedikit di atas 20,04 persen (lebih dari 6,4 juta suara) dan mendapatkan 2 kursi.

Putaran kedua Pemilu bakal berlangsung untuk memilih 577 anggota Majelis Nasional dengan masa jabatan selama 5 tahun. (ant/hm16)

Related Articles

Latest Articles