14.5 C
New York
Sunday, October 13, 2024

Hizbullah Perangi Pasukan Israel yang Menyusup ke Lebanon Selatan

Beirut, MISTAR.ID

Hizbullah memerangi pasukan Israel yang mencoba menyusup ke desa Ramiya di Lebanon selatan.

Sementara pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam konflik Israel yang meningkat dengan kelompok Lebanon yang didukung Iran.

Serangan Israel telah mengguncang pangkalan utama pasukan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan. Hal ini mendorong Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat untuk mengutuk serangan tersebut.

Baca juga: Memanas! Militan Hizbullah Targetkan Tentara Israel di Perbatasan Lebanon

Demikian disampaikan pihak Hizbullah sebagaimana dikutip mistar.id dari kantor berita Reuters, pada Minggu (13/10/24).

Pasukan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) yang merupakan pasukan penjaga perdamaian PBB menyebutnya sebagai perkembangan yang serius. UNIFIL juga mengatakan keamanan personel dan properti PBB harus dijamin.

Sekaitan dengan itu, Prancis memanggil duta besar Israel, dan mengeluarkan pernyataan bersama Italia dan Spanyol. Mereka menyebut serangan itu tidak dapat dibenarkan.

Baca juga: Israel Sebut Hizbullah Babak Belur Pasca Nasrallah Terbunuh

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Israel untuk tidak menyerang pasukan UNIFIL. Rusia juga dikabarkan sangat marah terkait dengan serangan Israel ke pasukan UNIFIL tersebut. Rusia juga menuntut Israel untuk menahan diri dari tindakan permusuhan terhadap UNIFIL.

Sebelumnya pada Sabtu (12/10/24), sebagaimana disampaikan petugas medis, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina. Dan pasukan terus maju lebih dalam ke wilayah Jabalia, tempat badan-badan bantuan internasional, mengatakan ribuan orang terjebak.

Penduduk di Jabalia , di utara daerah kantong tersebut dan kamp pengungsi bersejarah terbesar, mengatakan daerah itu digempur oleh pasukan Israel dari udara dan darat.

Baca juga: Pasca Dibombardir Israel, Keberadaan Pejabat Senior Hizbullah Tidak Jelas

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Hizbullah telah menembakkan hampir 320 proyektil dari Lebanon ke Israel pada hari Sabtu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Mereka menyatakan daerah sekitar beberapa kota di Israel utara ditutup untuk umum.

Perintah evakuasi dikeluarkan kepada penduduk 23 desa di Lebanon Selatan untuk pindah ke utara Sungai Awali, yang mengalir dari Lembah Bekaa bagian barat ke Mediterania.

Diketahui, konflik antara Israel dan militan Hizbullah meletus satu tahun lalu ketika kelompok yang didukung Iran itu mulai meluncurkan roket ke Israel utara untuk mendukung Hamas, pada awal perang Gaza.

Baca juga: Israel Serang Pasukan PBB, 2 Anggota TNI Luka, Begini Respon Indonesia

Israel telah mengintensifkan operasi militernya dalam beberapa minggu terakhir, membom Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa, menewaskan banyak pemimpin tinggi Hizbullah, dan mengirim pasukan darat melintasi perbatasan. Hizbullah sendiri telah menembakkan roket lebih jauh ke Israel.

Operasi Israel yang diperluas telah menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi, menurut pemerintah Lebanon, yang mengatakan lebih dari 2.100 orang telah tewas dan 10.000 orang terluka dalam pertempuran selama lebih dari setahun. Jumlah korban tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, tetapi mencakup sejumlah besar wanita dan anak-anak.

AS Serukan ‘Jalan Diplomatik

Timur Tengah tetap waspada terhadap eskalasi lebih lanjut, menunggu tanggapan Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober, yang merupakan pembalasan atas pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hizbullah Syed Hassan Nasrallah di ibu kota Iran, Teheran.

Related Articles

Latest Articles