Ankara, MISTAR.ID
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa pemilihan lokal yang dijadwalkan pada akhir Maret ini akan menjadi pemilu terakhir bagi dirinya. Ini menjadi berakhirnya kepemimpinan Erdogan setelah berlangsung selama lebih dari dua dekade.
“Dengan tidak mengenal lelah, kami terus bekerja. Kami berlari dengan nafas tersengal-sengal karena, bagi saya, ini adalah akhir,” ungkapnya dalam pertemuan dengan yayasan pemuda Turki Tugva belum lama ini.
“Dengan kekuasaan yang diberikan oleh undang-undang kepada saya, pemilihan ini akan menjadi yang terakhir bagi saya,” tambahnya.
Meskipun demikian, Erdogan yakin bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) akan tetap memegang kendali bahkan setelah dirinya meninggalkan jabatan presiden.
Baca juga:Â Kecam Pembantaian di Gaza, Erdogan Sebut Israel Negara Teroris
Selain itu, AKP berharap untuk merebut kembali jabatan wali kota Istanbul dalam pemilihan akhir bulan ini, setelah posisi itu direbut oleh oposisi pada tahun 2019. Erdogan sendiri pernah menjabat sebagai Wali Kota Istanbul dari tahun 1994 hingga 1998.
Dia kemudian terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2003, yang kemudian menjadi tokoh dominan dalam politik Turki.
Namun, situasi berubah saat Erdogan terpilih sebagai presiden pada tahun 2014, setelah tiga periode menjabat sebagai perdana menteri. Perubahan konstitusi pada tahun 2017 mengubah Turki dari sistem parlementer menjadi presidensial eksekutif, menghapuskan jabatan perdana menteri dan memastikan kekuasaan Erdogan tetap tidak berubah.
Dengan keberhasilan dalam pemilihan pada tahun 2018 dan tahun lalu, pemerintahan Erdogan telah memasuki tiga decade. (cnn/hm20)
