Sydney, MISTAR.ID
Miliarder Amerika Serikat (AS), Elon Musk, pemilik platform media sosial X, mengkritik usulan Rencana Undang-Undang (RUU) Australia yang melarang media sosial bagi anak-anak di bawah 16 tahun.
Selain larangan bagi anak-anak, RUU itu juga mengusulkan adanya denda platform media sosial hingga A$49,5 juta ($32 juta) untuk perusahaan karena pelanggaran sistemik. Demikian dilansir dari media reuters, pada Jumat (22/11/24).
Pemerintahan kiri-tengah Australia, pada hari Kamis (21/11/24), memperkenalkan RUU itu di parlemen. Pemerintah berencana mencoba sistem verifikasi usia untuk menerapkan batasan usia di media sosial, yang merupakan salah satu kontrol terberat yang diterapkan oleh negara mana pun hingga saat ini.
“Tampaknya ini cara pintu belakang untuk mengontrol akses ke Internet oleh seluruh warga Australia,” ujar Musk yang memandang dirinya sebagai pendukung kebebasan berpendapat, mengatakan dalam balasan Kamis (21/11/24) malam, atas postingan Perdana Menteri Anthony Albanese di X tentang RUU tersebut.
Baca juga: Menkominfo Susun Strategi Agar Elon Musk Buka Kantor di Indonesia
Beberapa negara telah berjanji untuk membatasi penggunaan media sosial oleh anak-anak melalui undang-undang, namun kebijakan Australia bisa menjadi salah satu kebijakan yang paling ketat karena tidak ada pengecualian untuk izin orang tua dan akun yang sudah ada sebelumnya.
Perancis tahun lalu mengusulkan larangan penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah 15 tahun, namun tetap mengizinkan izin orang tua, sementara AS selama beberapa dekade telah mewajibkan perusahaan-perusahaan teknologi meminta izin orang tua untuk mengakses data anak-anak di bawah 13 tahun.
Musk sebelumnya pernah berselisih dengan pemerintahan Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah di Australia terkait kebijakan media sosialnya dan menyebutnya sebagai pemerintahan “fasis” terkait undang-undang misinformasi yang diterapkannya.
Pada bulan April, X pergi ke pengadilan Australia untuk menantang perintah regulator dunia maya atas penghapusan beberapa postingan tentang penikaman seorang uskup di Sydney, yang mendorong Albanese menyebut Musk sebagai “miliarder yang sombong”. (rtc/hm27)