16.3 C
New York
Friday, May 17, 2024

Dikritik Anggota Parlemen, Menlu Inggris Memulai Pembicaraan dengan Tiongkok

London, MISTAR.ID

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, James Cleverly sudah melakukan pembicaraan dengan para pejabat China di Beijing, dalam kunjungan pertamanya selama 5 tahun ini.

Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) Tiongkok, Han Zheng, jika Cleverly menekankan, pertukaran tatap muka akan membantu negara-negara itu menghindari kesalahpahaman.

Ternyata menjelang kunjungannya, sejumlah anggota parlemen Inggris ‘menyerang’ pendekatan pemerintah mereka terhadap Tiongkok sebagai pendekatan yang tidak koherensi.

Baca juga: Inggris Luncurkan Suntikan Pengobatan Kanker Pertama di Dunia dan Waktunya 7 Menit

Anggota Parlemen Senior Konservatif, Iain Duncan Smith membandingkannya dengan ‘peredaan’.

Komunikasi antara Hubungan antara Inggris dan China telah merosot ke titik terendah baru sejak tahun 2018 lalu. Dimana terakhir kalinya seorang menteri senior Inggris melakukan perjalanan ke Negera Tirai Bambu itu untuk melakukan pembicaraan.

Cleverly mengatakan, menyampaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kepada para pemimpin Tiongkok, dan meminta mereka untuk memberikan tekanan lebih besar pada Rusia untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina.

Ditemani Duta Besar Inggris untuk China pada Rabu (30/8/23), Cleverly duduk di Aula Besar Rakyat di seberang meja dari Han Zheng.

Baca juga: ‘Penjual Racun’ di Kanada Diduga Akibatkan 88 Kematian di Inggris

Selama kunjungannya, Cleverly juga akan mengadakan pembicaraan dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi.

Perang di Ukraina dan Keamanan Siber Menjadi Agenda

Menjelang kunjungannya, Cleverly mengatakan, tidak ada masalah global yang signifikan mulai dari perubahan iklim hingga pencegahan pandemi, dari ketidakstabilan ekonomi hingga proliferasi nuklir yang bisa diselesaikan tanpa Tiongkok.

“Ukuran, sejarah dan signifikansi global China membuat mereka tidak dapat diabaikan. Namun hal ini juga disertai dengan tanggung jawab di panggung global,” sebutnya.

Tanggung jawab itu berarti Tiongkok memenuhi komitmen dan kewajiban internasionalnya. Kunjungan ini dilakukan ketika Komite Urusan Luar Negeri Commons mengkritik pendekatan pemerintah terhadap China dalam laporan baru mengenai kebijakan Britania di Indo-Pasifik.

Baca juga: Perawat di Inggris Bunuh 7 Bayi dengan Kejam

Laporan ini menggambarkan aktivitas Partai Komunis Tiongkok sebagai ancaman terhadap Inggris dan kepentingannya.

Related Articles

Latest Articles