16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Covid-19 China Makin Memburuk, 5.000 Orang Diperkirakan Tewas Setiap Hari

Beijing, MISTAR.ID

Covid-19 di China memprihatinkan setelah muncul perkiraan yang menyebutkan lebih dari 5.000 orang kemungkinan meninggal setiap harinya. Perkiraan tersebut disampaikan perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris Airfinity, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (22/12/22).
Perkiraan yang diungkapkan Airfinity sangat berbeda dengan data resmi yang dirilis oleh Pemerintah China dalam wabah Covid-19 terbaru saat ini.

Airfinity menggunakan pemodelan berdasarkan data-data regional China. Dan hasilnya adalah perkiraan kematian yang melampaui 5.000 jiwa dalam sehari akibat Covid-19.

Baca Juga:Rumah Sakit dan Krematorium China Penuh Jenazah Pasien Covid-19

Perusahaan tersebut juga memperkirakan bahwa kasus Covid-19 di China di atas 1 juta kasus. Perkiraan Airfinity sangat kontras dengan data resmi Pemerintah China yang melaporkan 1.800 kasus Covid-19 dan hanya tujuh kematian selama seminggu terakhir. Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai perkiraan Airfinity.

Pada Kamis, Pemerintah China menyampaikan ada 2.966 kasus bergejala baru dan tidak melaporkan adanya kematian terbaru akibat Covid-19. Pada Rabu (21/12/22), seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa China kemungkinan kesulitan mempertahankan penghitungan infeksi Covid-19 karena mengalami lonjakan kasus yang besar.

Lonjakan Covid-19 di China terjadi setelah pemerintah mencabut aturan ketat nol-Covid beberapa waktu lalu. China menghentikan pengetesan massal dan tidak lagi melaporkan kasus tanpa gejala.

Baca Juga:Taiwan Borong Panadol untuk Bantu Warga China yang Krisis Obat Demam

Pencabutan aturan nol-Covid yang ketat tak lepas dari demonstrasi skala besar yang menuntut pelonggaran. Kini, dunia khawatir situasi Covid-19 di China meluas di antara populasi yang rentan dan kurang divaksinasi.
Airfinity mengatakan, analisis risiko kematian yang dilakukannya memperkirakan antara 1,3 hingga 2,1 juta orang bisa meninggal dalam wabah Covid-19 di China saat ini.

Airfinity memperkirakan, gelombang Covid-19 di China dapat mencapai dua puncak awal tahun depan. Puncak pertama terjadi pada pertengahan Januari di wilayah episentrum saat ini.

Sedangkan puncak kedua diprediksi terjadi pada Maret di provinsi-provinsi lain. Kasus-kasus Covid-19 di China saat ini meningkat paling cepat di Beijing dan provinsi selatan Guangdong, kata Airfinity.(kompas.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles