17.8 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Blogger Top Rusia Tewas Terkena Ledakan Bom yang Dikirim sebagai Hadiah

Moskow, MISTAR.ID

Seorang blogger militer terkemuka Rusia tewas, Minggu (2/4), dan 32 lainnya terluka dalam ledakan di sebuah kafe di kota terbesar kedua Rusia Saint Petersburg, kata kementerian dalam negeri.

“Satu orang tewas dalam insiden itu. Dia adalah koresponden militer Vladlen Tatarsky,” kata kementerian itu di Telegram.

Penyelidik kemudian mengatakan mereka telah mengkonfirmasi “sebuah alat peledak tak dikenal meledak di sebuah kafe di pusat St Petersburg” dan telah membuka penyelidikan pembunuhan. Kementerian Kesehatan mengatakan, dari 32 orang yang terluka, 10 di antaranya dalam kondisi serius.

Baca Juga:Duh, Banyak Tentara Rusia Tewas Diduga Akibat Mabuk-mabukan di Ukraina

Ledakan itu terjadi di “Street Food Bar No 1”, yang terletak di sepanjang sungai Neva, tidak jauh dari pusat kota bersejarah. Kementerian dalam negeri mengatakan polisi telah dipanggil ke tempat kejadian pada pukul 18:13 waktu setempat.

Petugas menutup jalan di luar gedung dengan menerjunkan sekitar 20 mobil polisi, enam ambulans, serta truk pemadam kebakaran, menurut seorang jurnalis AFP di tempat kejadian.

Kantor berita TASS mengutip sumber penegak hukum yang mengatakan, ledakan itu “disebabkan oleh alat peledak rakitan yang disembunyikan di dalam patung yang diberikan kepada Tatarsky sebagai hadiah”.

Agensi Ria Novosti, mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan, mengatakan “seorang gadis” seharusnya menurunkan paket dengan “patung” di dalamnya yang ditujukan untuk blogger tersebut.

“Dia memberikannya padanya dan tiba-tiba ada ledakan,” kata Alissa Smotrova, seorang wanita yang berada di kafe itu kepada AFP.

Baca Juga:Jumlah Korban Tewas Serangan Bom di Nigeria jadi 40 Orang

“Ada darah dan pecahan kaca.”

Sumber lain mengatakan kepada Ria Novosti bahwa Tatarsky “mengenali” tersangka pengirim paket tersebut, dan mereka telah berpapasan di “acara” lain, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Terorisme?

Tatarsky, yang bernama asli Maxim Fomin, diketahui memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram dan mendukung kampanye Rusia di Ukraina.

Dia membuat namanya terkenal di awal operasi dengan menerbitkan video yang menganalisis situasi militer di lapangan dan menawarkan saran untuk memobilisasi pasukan, menurut TASS.

baca Juga:Wagner Group, Tentara Bayaran Rusia Dituntut Sebagai Organisasi Teroris

Sebuah kelompok bernama Cyber Front Z, yang menyebut dirinya di media sosial sebagai “pasukan informasi Rusia”, mengatakan telah menyewa kafe untuk malam itu.

Outlet media lokal, Fontanka, mengatakan setidaknya ada 100 orang yang hadir dalam acara tersebut. “Ada serangan teroris. Kami mengambil langkah-langkah keamanan tertentu tetapi sayangnya itu tidak cukup,” kata kelompok itu di Telegram.

“Belasungkawa kepada semua orang yang mengenal koresponden perang yang luar biasa dan teman kami Vladlen Tatarsky,” katanya.

Tatarsky yang berusia 40 tahun itu berasal dari wilayah Donetsk di Ukraina timur, yang diklaim Rusia telah dianeksasi dan saat ini sebagian besarnya dikuasai oleh pasukan Rusia.

Menanggapi serangan itu, pembantu presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak mengatakan di Twitter “pertanyaan kapan terorisme domestik akan menjadi instrumen pertarungan politik internal adalah masalah waktu”.

Pada Agustus 2022, dinas keamanan FSB Rusia menuduh Ukraina pelaku pengeboman mobil di luar Moskow yang menewaskan putri ideolog Rusia garis keras Alexander Dugin. Tuduhan ini dibantah oleh Kyiv.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan blogger seperti Tatarsky “adalah pembela kebenaran” dan mengecam pemerintah Barat karena tidak bereaksi cepat terhadap pengeboman tersebut.(channelnewsasia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles