18.2 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

AS Bebaskan Israel Gunakan Senjata Amerika Semaunya di Gaza

Washington, MISTAR.ID

Pentagon tidak membatasi cara Israel menggunakan senjata yang disediakan Amerika Serikat (AS) dalam perang berdarah melawan Hamas di Gaza. Pentagon mengabaikan fakta bahwa perang kejam militer Zionis di wilayah Palestina itu telah menewaskan lebih dari 8.000 orang dengan separuhnya adalah anak-anak.

“Kami tidak membatasi cara Israel menggunakan senjata yang disediakan,” kata Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh sebagaimana dilaporkan Koresponden Keamanan Nasional Voice of America Jeff Seldin, Selasa (31/10/23).

“Kami tidak memberikan batasan apa pun pada hal itu,” katanya lagi. “Hal ini benar-benar tergantung pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” kata Singh, sambil menekankan bahwa hal ini bergantung pada IDF “bagaimana mereka akan melakukan operasinya.

Seorang juru bicara Pentagon mengonfirmasi kepada Insider bahwa komentar yang dilaporkan itu akurat secara substantif. AS telah memberikan dukungan yang tak tergoyahkan kepada Israel sejak militan Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, melukai 5.400 lainnya, dan menyandera lebih dari 200 orang di Gaza.

Baca Juga : Gelombang Boikot Israel Semakin Beragam dan Menyebar di Seluruh Dunia

Menanggapi serangan tersebut, Israel memulai kampanye pengeboman tanpa henti dan menghancurkan di Gaza, melancarkan serangan terhadap wilayah tersebut sebelum memulai serangan darat akhir pekan lalu, dengan tank-tank Israel maju ke Kota Gaza.

Sejauh ini, kampanye pengeboman Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 16.000 lainnya, menurut angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Israel, yang merupakan penerima bantuan terbesar AS, menerima bantuan yang dipercepat setelah serangan tanggal 7 Oktober, termasuk rudal pencegat untuk sistem pertahanan udara Iron Dome dan amunisi berpemandu presisi.

AS juga mengirimkan dua kelompok tempur kapal induk ke posisi terdekat sambil memperkuat kekuatan udara regional untuk mencegah pihak lain yang memusuhi Israel, seperti Hizbullah, agar tidak meningkatkan konflik menjadi perang regional yang lebih besar.

Sejak Israel memulai kampanye pengeboman di Gaza dalam upaya untuk menghancurkan Hamas, kekhawatiran meningkat atas kehancuran di jalur tersebut dan meningkatnya jumlah korban sipil. Jumlah korban tewas dan kehancuran sangat besar, belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik Israel-Palestina.

Angka-angka yang dihasilkan dari perang tersebut, beberapa diantaranya dipertanyakan namun mencerminkan tragedi yang terus berlanjut, dan telah memicu protes yang mendukung warga Palestina dan seruan gencatan senjata di berbagai tempat di seluruh dunia.

Baca Juga : Puluhan Milisi Hamas Tewas Dampak Serangan Intensif Israel di Gaza

Menurut Singh, AS tetap vokal mengenai perlunya Israel mengikuti hukum kemanusiaan ketika mereka melancarkan perang melawan Hamas, dan mengatakan bahwa AS terus “mendukung agar hukum kemanusiaan, hukum konflik bersenjata, selalu ditegakkan.”

“Kami akan terus terlibat dengan IDF dan Israel dalam operasi mereka dan memastikan bahwa mereka, dalam pemikiran mereka, memprioritaskan kehidupan sipil,” katanya.

Gaza adalah rumah bagi lebih dari 2 juta orang. Banyak dari mereka yang diminta oleh IDF untuk mengungsi, namun ada pula yang memilih untuk tetap tinggal atau tidak bisa pergi, sehingga warga sipil terjebak di zona pertempuran. AS dan Israel juga menuduh Hamas menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dan berusaha menghentikan invasi darat Israel ke Jalur Gaza dengan menggunakan sandera. (snc/hm24)

Related Articles

Latest Articles