Sydney, MISTAR.ID
Salah seorang eks pekerja di tempat penitipan anak Australia didakwa dengan 1.623 pelanggaran pelecehan seksual terhadap 91 orang anak, terjadi antara tahun 2007 dan 2022 lalu.
Informasi itu disampaikan pihak polisi federal, pada Selasa (1/8/23).
Pria berusia 45 tahun itu telah ditahan di negara bagian Queensland sejak bulan Agustus 2022 lalu. Ini setelah polisi menangkap dan mendakwanya, karena membuat materi eksploitasi anak.
Baca juga: MPMI Pertanyakan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur
Polisi mensinyalir lebih banyak materi pelecehan anak yang diproduksi sendiri ditemukan di perangkat elektronik yang konon dimiliki oleh pria tersebut. Ini berdasarkan penyelidikan lebih lanjut sejak penangkapannya.
Asisten Komisaris polisi negara bagian New South Wales, Michael Fitzgerald menyampaikan, ini salah satu kasus pelecehan anak paling mengerikan yang pernah dilihat dalam hampir 40 tahun di Kepolisian.
“Ini di luar imajinasi siapapun apa yang dilakukan pria itu terhadap anak-anak,” sebut Fitzgerald.
Baca juga: Tuduhan Pelecehan Seksual Bocah SD Dinilai Fitnah, Penasihat Hukum Siapkan Prapid
Polisi menerangkan, pria itu merekam pelanggaran dimaksud menggunakan ponsel dan kamera ketika bekerja di 10 pusat penitipan anak di Brisbane antara tahun 2007 hingga 2013, dan 2018 hingga 2022. Lalu di sebuah pusat penitipan anak di luar negeri pada tahun 2013 dan 2014 dan satu pusat di Sydney antara tahun 2014 dan 2017.
Pelaku telah didakwa dengan 136 dakwaan pemerkosaan dan 110 dakwaan hubungan seksual dengan anak di bawah 10 tahun. Semua anak yang diduga dianiaya berjenis kelamin perempuan. Dimana beberapa di antaranya saat ini berumur di atas 18 tahun.
Kasus ini telah dijadwalkan bergulir di Pengadilan pada 21 Agustus mendatang. (cnnewsasia/hm16)
