19.8 C
New York
Wednesday, July 3, 2024

242 Ribu Warga China Dievakuasi Dampak Sungai Yangtze Meluap

Beijing, MISTAR.ID

Hingga Selasa (2/7/2024) sore sebanyak 242.000 orang dievakuasi dari China timur, dampak dari hujan badai yang menyebabkan Sungai Yangtze dan sungai-sungai lainnya meluap.

Negeri Tirai Bambu diterpa cuaca ekstrem selama beberapa bulan terakhir, mulai dari hujan deeras sampai gelombang panas yang menyengat.

China merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar, yang dinilai para ilmuwan mendorong perubahan iklim, dan menyebabkan kejadian cuaca ekstrem acap kali terjadi dan lebih intens.

Baca juga:China Tak Komentari Rusia dan Korut Teken Pakta Pertahanan

Laporan Kantor berita Pemerintah China yaitu Xinhua, badai itu berimbas bagi 991.000 orang di Provinsi Anhui dan 242.000 jiwa harus diungsikan.

“Sampai pukul 4 sore hari Selasa (2/7/24), hujan badai mendatangkan malapetaka di 36 kabupaten dan distrik di 7 kota selevel prefektur di Anhui,” kata Xinhua, mengutip dari Departemen Manajemen Darurat Provinsi Anhui.

Sungai Yangtze yang terpanjang di China mengalami peningkatan ketinggian air di Anhui melebihi sinyal peringatan dan terus melonjak.

Hujan deras juga menaikkan permukaan air di atas tingkat waspada di 20 sungai dan 6 danau lainnya di provinsi tersebut.

Baca juga:China Sukses Daratkan Pesawat Tanpa Awak di Sisi Jauh Bulan

Siaran stasiun televisi negara yakni CCTV, pada Rabu (3/7/24) menampilkan sebagian Sungai Yangtze naik cukup tinggi hingga nyaris menutupi patung di Kota Wuhu yang lazimnya berdiri sekitar 12 meter di atas permukaan air.

Curah hujan lebih dari 100 milimeter tercatat di ratusan stasiun cuaca di semua Anhui antara pukul 5 sore, pada Senin (1/7/24) dan waktu yang serupa keesokan harinya. Di wilayah Hexi, dekat ibu kota provinsi Hefei, tercatat curah hujan sekitar 266 mm.

Xinhua melaporkan, diterjunkan puluhan ribu petugas agar memantau bendungan dan tanggul di sepanjang Sungai Yangtze di Anhui. Kantor cuaca provinsi memprediksi, hujan lebih sering terjadi di seluruh Anhui mulai Rabu (3/7/24) sampai Jumat (5/7/24) dan mengeluarkan warning bencana geologi di daerah selatan. Curah hujan tinggi sudah memancing bencana mematikan di China selatan selama beberapa bulan terakhir. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles