Saksi Ahli Pastikan Rico Sempurna Pasaribu dan Keluarga Tewas Terbakar


Ahli Forensik Bhayangkara Poldasu, dr Ismu Rizal SpF saat memberikan keterangan dalam sidang. (f: abay/mistar)
Karo, MISTAR.ID
Sidang lanjutan pembunuhan wartawan, Rico Sempurna Pasaribu beserta istri, anak, dan cucunya dengan agenda keterangan saksi ahli digelar di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Kabanjahe, Senin (17/2/25).
Ketua Majelis Hakim Immanuel Sirait, didampingi Hakim Anggota Ahmad Hidayat dan Arif Kurniawan membuka sidang. Hadir dalam sidang itu JPU Gus Irwan Marbun, serta anggota Randa Morgan Tarigan, dan Ruth Ulam Sari.
Sidang kali ini menghadirkan dua saksi ahli forensik Bhayangkara Poldasu, dr Ismu Rizal SpF, dan Kasubbid Fiskom Labfor Poldasu, Roy Tenno Siburian.
Ismu mengatakan, para korban yang tewas berdasarkan hasil pemeriksaan karena terbakar. "Keseluruhan tubuh korban diperiksa selama 12 jam. Kondisi jenazah wartawan Rico Sempurna Pasaribu, serta tiga korban lainnya saat ditemukan di dalam rumahnya hangus terbakar," ujarnya.
Dikatakannya, keempat korban masih hidup sebelum meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran, dikuatkan dengan ditemukannya jelagat di dalam tubuh korban.
Selain itu, kata Ismu, keempatnya juga mengalami luka bakar maksimal, dengan tingkatan atau grade enam, di mana organ di dalam tubuhnya sudah keluar di beberapa bagian tubuhnya.
"Jelagat di saluran pernafasan, dan pencernaan keempat korban. Tak hanya itu, jenazah tidak dapat dilakukan cek narkoba, karena bagian dalam tubuh jenazah sudah menyatu, dan tidak ditemukan urine," ucapnya.
Sidang dilanjutkan pada, Senin (24/2/25), mendatang untuk mendengarkan keterangan ahli lainnya. Untuk diketahui, tiga terdakwa telah menjalani sidang perdana pada, Senin (25/11/24).
Ketiga terdakwa masing-masing Rudi Apri Sembiring, Yunus Syahputra Tarigan alias Selawang, dan Bebas Ginting alias Bulang Bebas.
Ketiga terdakwa dikenakan Pasal 340 KUHPidana juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 juncto pasal 55 ayat 1, Pasal 187 juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang pembakaran mengakibatkan matinya orang. (abay/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Nelayan yang Hilang di Perairan Asahan Ditemukan Meninggal Dunia