15.3 C
New York
Wednesday, October 23, 2024

Netty Tewas di Rumahnya, Polrestabes Medan Buru Pelaku

Medan, MISTAR.ID

Polrestabes Medan memburu pelaku yang membunuh Netty (62) warga Jalan Gabus Kelurahan Pandau Hulu, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setiawan, lewat penyelidikan, kronologis tewas korban telah terkumpul. “Kini tinggal kita cari pelakunya,” ujar pada Rabu (23/10/24) di Polrestabes Medan.

Menurutnya, berdasarkan alat bukti yang sudah diamankan berupa CCTV, data pelaku pun sudah diketahui.  “Untuk pelaku sudah kabur dan sedang kita kejar,” ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya, korban Netty (62) ditemukan tewas bersimbah di toko kelontong sekaligus kosan miliknya, pada Rabu (23/10/24) pagi tadi.

Baca juga:Usai Ditikam Anak Kos, Terdengar Netty Ngorok dari Dalam Rumah

Menurut warga sekitar, korban sempat terdengar ngorok dari dalam rumahnya.

Hartika Sari, seorang penjual nasi padang yang lokasi lapak jualannya persis berada di samping rumah korban di Jalan Badak, Kelurahan Pandau Hulu, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, menyebutkan sempat mendengar korban mengorok di dalam rumahnya.

Hartika mendengar korban ketika melintas di depan rumahnya ketika dirinya hendak mengantar nasi yang dipesan oleh pelanggannya.

“Tadi sempat saya dengarkan suara korban ngorok. Suara ngoroknya sampai terdengar keluar,” ujar Hartika Rabu (23/10/24) saat ditemui di lokasi.

Pada saat itu, Hartika mengaku melihat seorang pria berusia sekitar 40 tahun bernama Abun keluar dari dalam rumah korban sembari membawa tas ransel.

Baca juga:Dibunuh Anak Kosnya, Lansia 62 Tahun Ditemukan Luka Sayat di Leher dan Pipi

Hartika juga sempat mencegat Abun, namun dengan santainya ia justru menyebutkan bahwa korban ada gangguan kejiwaan.

“Begitu saya cegat, sambil saya bilang, Acek apain kakak itu. Dia (Abun) jawab kakak itu gila. Jadi saya terdiam, namun pelaku pergi,” kata Hartika.

Setelah beberapa saat Hartika Sari masuk ke dalam rumah korban. Hal membuatnya kaget adalah melihat Netty tewas tergeletak penuh dengan darah.

Untuk menahan terduga pelaku, Hartika sempat meneriaki rampok terhadap pelaku. Namun sayangnya, tidak ada warga yang mendengarkannya karena lokasi tersebut terbilang sepi.

“Begitu saya keluar pelakunya itu sudah di ujung jalan sana. Kemudian saya teriak saya bilang rampok-rampok tapi tidak ada warga yang mengejar pelaku karena lokasi di sini sepi,” tuturnya mengakhiri. (matius/hm17)

Related Articles

Latest Articles