Medan, MISTAR.ID
Samsiah, warga yang tinggal di dalam pagar Puskopad, Desa Perkebunan Rumania, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, memohon kepada Gubernur Sumut untuk membuat akses jalan keluar masuk ke lingkungan tempat tinggalnya. Dalam seruan aksi Komite Rakyat Bersatu yang digelar di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (5/10/23), Samsiah menyampaikan aspirasi pedihnya hidup dalam lingkaran Puskopad.
Pagar Pusat Koperasi TNI-Angkatan Darat (Puskopad) Kodam I/BB tersebut merupakan tembok yang dibangun TNI-Angkatan Darat 9 tahun lalu, karena lahan itu diklaim milik Puskopad.
Dijelaskan Samsiah, sudah sekitar 20 tahun lebih dirinya tinggal di Perkebunan Ramunia, hingga adanya pembangunan Bandara Kualanamu tahun 2013, tanah tersebut diklaim menjadi milik Puskopad.
“Kalau saya dari tahun 1999, sudah 20 tahun lebih Tapi karena ada Bandara Kualanamu tahun 2013, diklaim lahan kami itu milik Puskopad. Tahun 2015 dipagar keliling tidak adad akses jalan kami lagi, lampu kami diputus, kami gak bisa lagi bercocok tanam,” ujarnya saat ditemui di sela-sela aksi.
Baca Juga :Â Akses Jalan Tertutup dan Terancam Gagal Panen, Petani Ramunia Deli Serdang Ngadu ke Pj Gubernur Sumut
Awalnya, terdapat 112 KK yang tinggal wilayah tersebut. Lambat laun masyarakat keluar dan pindah, tersisa 3 keluarga yang tinggal di dalam pagar Puskopad tersebut, namun tidak ada akses jalan keluar masuk. Selama 9 tahun Samsiah dan keluarga lainnya harus memanjat pagar Puskopad untuk melalukan aktivitas keluar lingkungan, baik itu aktivitas sekolah dan berbagai hal lainnya.
Dikatakan Samsiah, saat ini terdapat ibu yang tengah hamil tua di dalam pagar Puskopat tersebut. “Kami mohon pak, di dalam pagar itu ada ibu yang sedang hamil tua. Kami mohon ada jalan akses kalau nanti dia melahirkan bisa keluar masuk dari jalan yang layak, bukan panjat pagar,” ungkapnya dengan isak tangisan.
Samsiah pun berharap Pj Gubernur Sumatera Utara dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Ramunia dan memberi akses bagi mereka untuk dapat keluar masuk. (dinda)
