Medan, MISTAR.ID
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut), Rianda Purba mengungkapkan, ada 18 konflik agraria hingga sumber daya alam (SDA) di Sumut selama tahun 2023. Setidaknya 18.141 hektare (Ha) terdampak dalam seluruh konflik tersebut.
“Dari pantauan lingkungan hidup selama 2023, baik primer maupun sekunder serta pendampingan secara langsung, ada 18 kasus konflik agraria–SDA dengan total luas mencapai 18.141 Ha,” katanya kepada Mistar melalui seluler, Selasa (2/1/23).
Baca Juga: 8 Kasus Konflik Agraria Terjadi di Sumut dalam Setahun Terakhir
Rianda merinci, seluruh konflik tersebut terjadi di kawasan hutan sebanyak 9 kasus dan di areal penggunaan lain juga sebanyak 9 kasus.
“Sekitar 7 ribu kepala leluarga harus hidup dalam bayang-bayang konflik, ketidaknyamanan, dan bayang-bayang kehilangan sumber penghidupan. Ada 16 orang terjerat kriminalisasi,” terangnya.
Menurut Rianda, aktor penyebab konflik tersebut mendapatkan perlindungan khusus dari negara, baik berlabel negara langsung maupun swasta.
“Pelakunya ada perusahaan perkebunan milik BUMN, imstitusi kehutanan, badan usaha atau koperasi militer, hingga perusahaan swasta di bidang perkebunan sawit, hutan tanaman industri, loging, hingga pembangunan infrastruktur,” cetusnya. (Deddy/hm22)
