Pada foto itu juga, kepala Iwan terlihat sudah licin layaknya seorang anggota TNI yang baru saja lulus dan tengah menjalani pendidikan.
Adan juga mengatakan kepihak keluarga jika korban sudah lulus dan kini sedang mengikuti pendidikan di Tanjung Uban, Sumatera Barat.
Setelah kabar kelulusan itu, Adan lagi-lagi meminta sejumlah uang, yang kemudian disanggupi keluarga Iwan.
Empat bulan kemudian, tepatnya pada pertengahan April 2023, Adan kembali menghubungi pihak keluarga korban lewat WhatsApp. Adan meminta pihak keluarga menyiapkan 2 ekor burung murai batu untuk pamannya.
Keluarga Iwan lagi-lagi menyanggupinya dan membeli dua ekor murai batu dengan harga Rp 14 juta. Kemudian, Adan datang ke rumah Iwan untuk mengambil murai batu dan selanjutnya dibawa ke Padang.
Baca juga:Â Modus Penipuan Lewat WhatsApp Jelang Idul Fitri
Pada pertemuan pengambilan murai batu itulah, Adan menyampaikan kepada keluarga agar menghadiri pelantikan Iwan di Tanjung Uban pada September 2023.
Pada 03 September 2023, Serda Adan menghubungi keluarga korban agar menghadiri pelantikan di Tanjung Uban, awal bulan Oktober 2023 dan meminta uang untuk ongkos berangkat ke Tanjung Uban sebesar Rp3,7 juta rupiah.
Kemudian, pada 3 Oktober 2023, ayah, kakek dan dua saudara Iwan lainnya berangkat dari Lahusa Idano Tae menuju Tanjung Uban.
Selanjutnya, pada 6 Oktober 2023, keluarga Iwan tiba di Tanjung Uban dan mengubungi Adan untuk menanyakan kapan hari pelantikan.
Setelah ditanyai berulang kali, Adan mengatakan bahwa pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Dengan alasan Iwan terpilih sebagai pasukan khusus marinir, pihak keluarga pun disebut harus menunggu kepastian selama 1 minggu di Tanjung Uban.
