Karena tidak kunjung dilantik, akhirnya pada tanggal 15 Oktober 2023 keluarga kembali ke Nias dan tidak memperoleh kepastian pelantikan dan keberadaan dari korban.
Kemudian, pada Januari 2024 keluarga korban kembali menjumpai Serda Adan di kantor Pomal Lanal Nias untuk mempertanyakan kepastian keberadaan Iwan, sekaligus menanyakan kapan pelantikannya akan dilaksanakan.
Namun dengan berbagai alasan, Serda Adan tidak memberikan kepastian, kapan pelantikan dan serta keberadaan Iwan.
Pada 5 Februari 2024, sekali lagi keluarga Iwan kembali menemui Adan di Mess Pomal Lanal Nias. Saat itu, Adan kembali meminta uang Rp1.450.000 dengan alasan untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi lettingnya yang berada di pndidikan. Namun, lagi-lagi keluarga tidak bisa berkomunikasi dengan Iwan.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pengedar Sabu Paket Besar di Tembung
Selanjutnya, pada tanggal 25 Maret 2024 pihak keluarga korban menghubungi Dan Posal Lahewa dan melaporkan permasalahan tersebut, sekaligus untuk mendapatkan informasi keberadaan Iwan yang tak kunjung dapat dihubungi selama kurang lebih satu tahun tiga bulan.
Kemudian, pada tanggal 27 Maret 2024 pihak keluarga memutuskan melapor kejadian tersebut di Lanal Nias untuk mengetahui keberadaan anaknya.
Berdasarkan laporan tersebut, Lanal Nias kemudian menahan Serda Adan Aryan Marsal. Dari pengakuan Adan, pada tanggal 24 Desember 2022 sekitar pukul 17.30 WIB, dia bersama seorang temannya telah membunuh Iwan dengan cara ditikam menggunakan pisau.
Pembunuh itu dilakukan di daerah Talawi Sawah Lunto, Sumatera Barat, selanjutnya jenazah korban dibuang di jurang yang cukup dangkal di kawasan tersebut.
Hingga berita ini diterima redaksi, pihak keluarga maupun Lanal Nias belum bisa dihubungi untuk mendapatkan konfirmasi kejadian ini. (Matius/hm22)
