16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Tolak Gabung Jadi Anggota Geng Motor, Siswa MAN 1 Medan Dianiaya

Medan, MISTAR.ID

MHD (15) yang baru duduk di bangku kelas 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) Medan, babak belur setelah diculik dan dianiaya secara brutal oleh sekelompok remaja, Kamis (23/11/23) lalu.

Korban menderita luka bakar dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Diduga para pelaku merupakan kelompok geng sekolah dan alumni yang mengamuk karena korban menolak bergabung dengan kelompok mereka.

Kasus penganiayaan ini telah dilaporkan orang tua korban Rahmat Dalimunthe (49) ke Polrestabes Medan sebagaimana tertuang dalam STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 24 November 2023.

Dalam laporan tersebut, pelaku disebutkan berinisial MASRN dkk. Kabarnya, pelaku yang rata-rata masih berusia di bawah umur dan bersekolah di tempat yang sama, berjumlah sekitar 20 orang. Disebut-sebut, komplotan pelaku tergabung dalam kelompok geng Parman Solidarity di bawah kepemimpinan alumni MAN 1 stambuk 2021 berinisial FAR.

Baca Juga : Selidiki Dugaan Kasus Bullying, PPA Kota Medan akan Sambangi MAN 1 Medan

Ditemui di rumah Tahfidz Anwar Saadah Jalan Persamaan Gang Aman Simpang Limun Kecamatan Medan Kota, Minggu (26/11/23), MHD yang didampingi ibunya, mengaku masih trauma.

Dalam keadaan menahan sakit, ia pun bercerita peristiwa sadis yang dialaminya, berawal ketika MAN 1 yang berlokasi di Jalan Pertiwi, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, memulangkan siswanya lebih cepat termasuk korban, karena ada rapat persiapan Hari Guru Nasional.

Sekitar pukul 10.00 WIB, korban yang mengendarai sepeda motor beranjak dari sekolahnya. Namun, tak jauh dari sekolah korban menghentikan laju motornya. Tak disangka, tiba-tiba dari arah belakang, sekelompok pelaku yang juga mengendarai motor menghampirinya.

Korban dipaksa ikut mereka dan dibawa ke sebuah warung yang lokasinya asing bagi anak tunggal pasangan Rahmat Dalimunthe dan Khairani Anwar tersebut.

“Di warung itu aku langsung dipukuli dan dikeroyok mereka. Aku juga dipaksa makan lumpur, menghisap sandal, makan daun dan ranting, juga dipaksa minum air liur (ludah) para pelaku,” ucapnya.

Related Articles

Latest Articles