12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Penyerangan dan Pembacokan Satu Keluarga di Percut Diduga Dipicu Masalah Hp

Medan, MISTAR.ID

Peristiwa penyerangan disertai pembacokan yang dialami satu keluarga di Jalan Tanjung Bunga, Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (21/1/22), diduga dipicu masalah pencurian handphone (Hp).

Informasi dihimpun, siang itu sekitar pukul 11.00 WIB, Yulinar Zebua pergi membeli obat dan meninggalkan tiga orang anaknya di rumah. Tak lama, dua orang pria datang ke rumahnya.

Kedua pria itu bertemu dengan anak Yulinar Zebua dan meminta kepada anak korban untuk menunjukkan Hp. Anak Yulinar Zebua lalu menunjukkan Hp dari jendela dalam rumah. Setelah melihat Hp itu, kemudian kedua pria tersebut pergi.

Setelah Yulinar Zebua kembali ke rumah, sekitar pukul 15.00 WIB, kedua pria tersebut kembali datang. Di situ, pria tersebut meminta Hp miliknya yang jatuh di jalan kepada Yulinar Zebua. Heran bercampur bingung, kemudian Yulinar Zebua memanggil suaminya Yulianus Dohare.

Setelah bertemu, kedua pria itu kembali meminta agar Yulianus untuk memulangkan Hp tersebut. Karena tidak merasa mencuri, Yulianus pun membantah tuduhan tersebut sehingga cekcok mulut pun terjadi.

Baca juga:Remaja di Tembung Diserang Komplotan Pemuda, Kepalanya Dibacok Hingga 11 Jahitan

Tak ingin berdebat karena dituduh, lantas Yulianus mengajak kedua pria itu ke rumah seorang warga bernama Jonathan untuk menyelesaikan persoalan.

Setibanya di rumah Jonathan, Yulianus menceritakan persoalan tersebut bahwa dirinya dituduh mencuri Hp yang jatuh di jalan dan disuruh mengembalikan. Namun, keributan kembali terjadi di rumah Jonathan, sehingga kedua pria itu pergi menuju salah satu rumah warga bermarga Situmorang.

Merasa tidak senang dituduh mencuri, Yulianus mengikuti pria itu sampai ke rumah Situmorang. Di situ, tegang urat leher pun kembali terjadi dan akhirnya Yulianus memutuskan untuk pergi dari rumah Situmorang dan pulang ke rumahnya.

Tak sampai di situ, persoalan Hp tersebut akhirnya berbuntut panjang. Sekitar pukul 20.00 WIB, belasan orang datang ke rumah Yulianus dan kembali menanyakan Hp tersebut.

Namun, lagi-lagi Yulianus mengatakan jika ia tidak mengetahui tentang Hp itu, apa lagi mencurinya. Lantas, cekcok mulut kembali terjadi dan belasan orang itu sejenak pergi meninggalkan rumah Yulianus, menuju rumah Jonathan.

Yulianus kemudian datang menyusul ke rumah Jonathan. Di rumah Jonathan, keributan pun pecah. Yulianus pun bergegas pulang ke rumah dan menceritakan keributan itu kepada istrinya Yulinar.

Tak lama berselang, belasan orang tersebut kembali mendatangi rumah Yulianus. Dengan membawa benda tumpul dan senjata tajam (sajam), sejumlah orang melakukan pengerusakan dan penganiayaan.

Akibatnya, tiga orang yakni Yulianus Dohare, Sadarman Dohare dan Martinus mengalami luka pada bagian kepala yang diduga terkena sajam. Korban kemudian dibawa ke RS Ridhos untuk mendapatkan pertolongan medis.

Personel Reskrim Polsek Percut Sei Tuan yang mendapat informasi itu langsung mendatangi lokasi kejadian. Usai melakukan cek di Tempat Kejadian Perkara (TKP), selanjutnya polisi mendatangi korban ke rumah sakit.

Namun, kurangnya peralatan medis, akhirnya ketiga korban dirujuk ke RS Mitra Sejati Medan guna penanganan medis lebih lanjut.

“Jadi kami dituduh mencuri Hp, kemudian rumah kami diserang oleh sejumlah orang,” ujar Yulinar, Senin (24/1/22).

Yulinar mengatakan, saat ini ketiga korban sudah dirawat di RS Mitra Sejati. Suaminya Yulianus sudah sadar dan dua korban lainnya masih mendapatkan perawatan serius.

“Ketiganya (suami dan anak saya) terkena bacokan senjata tajam (klewang) di kepala,” sebutnya.

Baca juga:Tawuran di Jalan Klambir V Tanjung Gusta Pecah, Satu Orang Tewas Dibacok

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Bambang Nurmiono mengaku sedang mendalami kasus tersebut. Bambang mengatakan, dua pihak yang bertikai saling membuat laporan.

“Saat ini kita masih mendalami perkara tersebut dengan meminta keterangan saksi-saksi. Kedua pihak yang bertikai saling lapor, satu di Polsek Percut Sei Tuan dan satu membuat laporan ke Polrestabes Medan,” katanya.

Bambang menyebutkan, untuk korban saat ini masih menjalani perawatan medis di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangannya.

“Kita akan profesional menangani kasus ini. Kita tunggu korban sembuh dulu, baru kita memulai pemeriksaan,” pungkasnya. (ial/hm06)

 

 

Related Articles

Latest Articles