12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Pembegalan Marak, LBH Medan: Polisi Gagal Berikan Rasa Aman dan Nyaman

Medan, MISTAR.ID

Akhir-akhir ini aksi pencurian dengan kekerasan atau pembegalan di Kota Medan sangat marak.

Teranyar, salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) meninggal dunia, pasca dibegal di Jalan Mustafa, Kota Medan.

Maraknya aksi pembegalan itu menuai sorotan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan. Wakil Direktur (Wadir) LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang menyebutkan, polisi telah gagal dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Baca juga: Polsek Medan Timur Dalami Sejumlah Terduga Pelaku Pembegalan Mahasiswa UMSU

“Menurut saya itu menjadi sebuah kegagalan kerjanya polisi, secara umum lah. Ya, memang kita tidak mungkiri, polisi tidak bisa 1 x 24 jam. Tetapi kan Kepolisian harus terus berinovasi dan kreatif, bagaimana bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk beraktivitas di luar,” sebut Alinafiah kepada mistar.id, pada Jumat (23/6/23).

Wawancara yang berlangsung di ruangannya itu, Alinafiah mengatakan, tindakan kriminalitas pembegalan tidak terjadi sekali di Kota Medan.

“Tindakan kriminalitas dengan pembegalan inikan tidak sekali atau dua kali terjadi di Kota Medan. Artinya, bagaimana, sih, aksi polisi dalam menangani kasus tersebut? Ya, polisi harus membuat langkah-langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini,” tambahnya.

Lanjut Alinafiah, ketika kasus pembegalan masih terus terjadi, maka itu artinya belum ada langkah-langkah jitu dari pihak Kepolisian untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan.

Baca juga: DPRD Medan Desak Polrestabes Medan Segera Tangkap Pelaku Pembegalan Pengurus PWI Sumut

“Artinya dari pelaku-pelaku ini kan semakin berani dan seolah tidak peduli (takut) dengan adanya polisi. Pelaku seakan-akan tidak ada membayangkan jika ketangkap akan ditahan, dipenjara dan dirampas kemerdekaannya. Nah, ini kan menjadi koreksi terhadap kerja-kerja Kepolisian,” ucapnya.

Dilanjutkan Wadir, Kepolisian ketika telah memiliki langkah-langkah jitu untuk mengatasi permasalahan ini, maka disampaikan pada masyarakat.

“Berikan kepastian kepada masyarakat, kira-kira apa yang bisa disampaikan dalam menyelesaikan persoalan ini, supaya jangan terus berjatuhan korban,” tutur Alinafiah.

Menjadi sebuah koreksian dan evaluasi juga bagi polisi, lanjut Alinafiah, dari kasus-kasus pembegalan yang terjadi harus bisa mengorek motif di balik itu.

Baca juga: Soal Larangan Parkir di Trotoar, LBH Medan Sebut Ada Diskriminasi

“Kalau yang LBH Medan pahami, Kepolisian harus bisa mencari motifnya. Apakah karena himpitan ekonomi atau dugaan tindak pidana yang lain? Misalnya narkoba hingga perjudian. Sehingga pada akhirnya pelaku memutuskan untuk membegal,” imbuh Wadir.

Sebenarnya, kata Alinafiah, tugas Kepolisian tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga mencegah meningkatnya kriminalitas. Kata Wadir, juga harus saling koordinasi antara aparat Kepolisian dengan pemerintah dalam mencegah tindakan kriminalitas.

“Polisi harus koreksi diri dalam melakukan penindakan atau pencegahan perbuatan kriminalitas,” tandasnya. (deddy/hm16)

Related Articles

Latest Articles