9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Menelisik Kasus Pembunuhan Monang Samosir yang Belum Temui Titik Terang

Simalungun, MISTAR.ID

Tewasnya Monang Samosir (61) hingga kini masih misterius alias belum menemui titik terang. Rosmaida Panjaitan (60), istri korban hingga kini masih terus menunggu kepastian hukum dari kepolisian.

“Kita hanya bisa menunggu, kita orang miskin sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau mereka itu orang berada. Ada keluarga mereka pensiunan Polri, ada di Angkatan Laut, ada juga yang tinggal di Belanda,” jarnya kepada Mistar, saat disambangi di rumahnya, Jumat (16/6/23).

Hingga kini, dirinya tak kunjung mendapatkan keadilan terkait tewasnya korban. Walau kasus pembunuh itu telah berjalan hampir enam bulan lamanya, penyidik Polri belum mengamankan pelaku dalam kasus tersebut.

Baca juga: 14 Hari Berlalu, Penyidik Belum Kembalikan Berkas Pembunuhan Monang Samosir ke Jaksa

Tidak hanya itu, hasil visum forensik atau pun penjelasan dari pihak kepolisian Resort Simalungun terkait penyebab meninggalnya korban. Belum diterima pihak keluarga.
Dalam kasus itu, kata Rosmaida, Polisi selalu beralasan tidak memiliki saksi mata pada saat kejadian.

“Jadi kalau mereka bilang tidak ada saksi mata, terus bagaimanalah, gak mungkin gak ada pelakunya. Kan sudah meninggal suamiku. Terus orang itu juga ada mengambil sidik jari di tempat kejadian, jadi siapakah yang ada di situ,” tambahnya lagi.

Dengan mata berkaca-kaca, Rosmaida menyebut kejadian itu terbilang begitu cepat. Pada saat kejadian pria kesayangan itu, ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan posisi telungkup di halaman rumah tetangganya.

Baca juga: Penyidik Belum Lengkapi Berkas Perkara Monang Samosir, Kasi Intel: Kita Tunggu Saja

Tidak berapa lama setelah kejadian, Polisi langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban. Lalu korban dibawa ke Polda Sumatera Utara untuk autopsi.
Setibanya di ruang autopsi di Medan, pihak keluarga korban tidak diperkenankan masuk ke dalam untuk melihat.

“Jadi ada keluarga yang ikut ke Medan, gak dikasi juga untuk melihat. Habis itu bapak dibawa kemari dan dikuburkan,” jelasnya dengan raut wajah penuh khawatir.

Rosmaida yang ditemani putrinya, Enita Samosir (24), mengaku tidak berani berkata banyak terkait tewasnya korban.

Baca juga: Kejari Simalungun Kembalikan Bekas Pembunuhan Monang Samosir, Ini Calon Tersangkanya

“Gak berani lah bang banyak komentar, nanti kami kenapa-kenapa lagi. Tahu lah kami ini gak paham hukum,” ujarnya dengan wajah menutupi cerita di balik tewasnya korban.

Setelah diyakinkan, Rosmaida akhirnya memberanikan diri menanyakan apakah pihaknya bisa meminta hasil visum dari tewasnya korban. Awak media ini menyarankan untuk menanyakan langsung ke pihak penyidik.

Ibu 7 anaknya ini mengaku merasa tidak mendapatkan keadilan terkait kematian suaminya. Bahkan, setelah kejadian, dirinya belum mengetahui secara persis bagaimana kronologis kematian suaminya dari pihak kepolisian.

Baca juga: Pria Ini Ditemukan Tewas di Jalan Parmonangan Simalungun, Kapolsek: Ada Luka di Kepala

Hal yang lebih meresahkannya, 3 orang diduga dalam kasus tersebut, yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Bebas datang keluar masuk ke dalam rumahnya, seperti tidak terjadi sesuatu apa pun.

“Cuma kalau anaknya itu tidak pernah lagi nampak di sini, tapi dia bisa nelepon-nelepon. Kalau bapak sama mama nya masih di sini, dan beraktivitas seperti biasa lah,” tambah Rosmaida.

Dikisahkannya, peristiwa malang itu terjadi Minggu (15/1/2023). Saat itu dirinya baru pulang dari gereja. Sementara korban Monang Samosir tinggal di rumah untuk menjaga anaknya yang memiliki kebutuhan khusus.

Baca juga: Polres Simalungun Amankan 3 Tersangka Pengedar Sabu dari 2 Lokasi Dalam Sehari

“Jadi begitu saya datang, orang-orang sudah berkumpul di atas sana untuk melihat. Awalnya, saya kira anak saya yang sakit ini terjatuh. Eh, rupanya bapaknya. Dari situ lah, aku histeris dan tidak lama kemudian Polisi pun datang untuk melakukan olah TKP,” terangnya.

Pada saat itu, tetangganya, Subenri Sitinjak, anaknya dan istrinya dalam kondisi berdarah-darah. Karena trauma melihat darah, dirinya berusaha menghindar.

“Kalau yang kami dengar-dengar mereka dibawa ke rumah sakit sehabis kejadian,” terangnya lagi.

Baca juga: Pria Asal Simalungun Diamankan Polisi Saat Transaksi Sabu

Gelar Perkara Pertama, Satu Orang Mengaku Menghabisi Nyawa Korban

Setelah beberapa lama usai penguburan korban, jajaran Kepolisian melakukan gelar perkara di lokasi. Pada saat itu ada satu orang dari para terduga pelaku mengungkapkan pengakuannya kepada Polisi.

“Kemarin itu mereka gelar perkara di sini. Anak dari Subenri Sitinjak, yaitu Boy Sitinjak, mengaku bahwa dirinya yang menghabisi nyawa korban Monang Samosir, menggunakan balok kayu,” ujar Enita Samosir, anak dari korban.

Kata Enita, pada saat gelar perkara, Subenri Sitinjak dan istrinya Br Hutagaol, turut serta melakukan adegan di lokasi. Pada saat itu, Subenri Sitinjak berperan sebagai korban.

Baca juga: Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan Wanita Bertato di Toba

“Jadi mereka itu bilang, kalau bapak yang menyerang duluan, selanjutnya datang lah si Boy Sitinjak ini dari dalam rumah berusaha melerai. Selanjutnya memukul bapak menggunakan balok kayu hingga tewas,” terang Enita.

Korban dan Terduga Pelaku Sudah Bertetangga Selama 10 Tahun

Rosmaida Panjaitan juga menerangkan, keluarganya sudah bertetangga dengan keluarga Subenri Sitinjak kurang lebih sepuluh tahun lamanya.

Awal perselisihan kedua keluarga ini bermula pada saat keluarga almarhum Monang Samosir membangun rumah.

Baca juga: Polisi Temukan 21 Tusukan di Tubuh Korban Pembunuhan Wanita Lansia Asal Langkat

“Waktu itu kami bangun lah rumah ini. Pas dalam proses pembangunan, keluarga Subenri Sitinjak melarang dan tidak mengizinkan batu ataupun semen jatuh di pekarangan rumahnya,” terangnya.

Meskipun sudah beberapa kali dicoba untuk dibicarakan, Subenri Sitinjak tetap tidak mengizinkannya. Dari situlah, kedua keluarga yang bertetangga ini tidak memiliki komunikasi yang baik.

Selanjutnya, beberapa tahun sebelum kejadian, keluarga Subenri Sitinjak juga sempat mengklaim bahwa tanah yang berada di depan rumahnya adalah miliknya.

Baca juga: Temuan Mayat di Dalam Mobil Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Kejar Pelaku

“Waktu itu dia itu bilang tanah sebelah sana miliknya, padahal itu bukan miliknya. Saat itu sampai datang juga aparat desa,” sambungannya.

Untuk itu, Rosmaida dan pihak keluarga berharap kasus ini segera tuntas dan memiliki titik terang. Apalagi kasus ini sudah terbilang lama namun belum ada satupun orang yang telah dihadirkan di persidangan. (Matius/hm21).

Related Articles

Latest Articles