9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Mayat yang Ditemukan di Kebun Sawit Lima Puluh Merupakan Warga Simalungun

Batu Bara, MISTAR.ID

Masyarakat Lima Puluh dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pria di Blok 113 Afdleling V PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara. Mayat tersebut pertama sekali ditemukan 2 karyawan PT Socfindo yakni Muhammad Alam (29) dan Dakum (52). Temuan mayat ini kemudian diposting di sosial media dengan menyebutkan mayat tidak dikenal (Mr X).

Namun, setelah petugas dari Polsek Lima Puluh beserta Unit Resum Satreskrim Polres Batu Bara dan tim identifikasi Polres Batu Bara melakukan pengecekan akhirnya diketahui mayat yang ditemukan tersebut adalah Parlindungan Sumangunsong (63) warga Kecamatan Panai, Kabupaten Simalungun.

Kapolsek Lima Puluh AKP Tukkar L Simamora melalui Kasi Humas Polres Batu Bara AKP AH Sagala mengatakan, setelah mayat itu ditemukan, saksi kemudian menghubungi polisi. Mendapat informasi itu, petugas langsung menuju lokasi dan menemukan mayat dalam posisi telentang mengenakan kaos coklat liris liris/hitam putih dan celana panjang jenis keper.

Kepada petugas, Dakum menerangkan bahwa yang melihat pertama kali mayat Mr X tersebut adalah karyawan pemanen bernama Muhammad Alam. “Setelah memasang police line, petugas mengevakuasi mayat tersebut ke RSUD Batu Bara guna visum dan indentifikasi,” ujar Sagala, Selasa (6/2/24).

Baca Juga : Terungkap! Ini Identitas Mayat yang Ditemukan di Langsa

Manurut Sagala, dari pemeriksaan Dokter Umum RSUD Batu Bara, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Kemudian tim identifikasi melakukan penyesuaian terhadap sidik jari dan akhirnya diketahui mayat tersebut adalah Parlindungan Sumangunsong.

Penyelidikan selanjutnya, ditemukan kabar dari media sosial Facebook yang menerangkan ada orang hilang atas nama Parlindungan Simangunsong.

Atas fakta tersebut, petugas menghubungi keluarga korban sesuai nomor yang tertera di Facebook.

“Setelah berkoordinasi, akhirnya keluarga korban membuat surat tidak keberatan atas meninggalnya korban dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi,” ungkap Sagala. (ebson/hm24)

Related Articles

Latest Articles