18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Latihan Tari Pesta Pernikahan Berujung Maut, Yaseti Tewas Ditikam

Medan | Mistar

Latihan tari Maena yang digelar di Dusun II, Desa Fatodano, Kecamatan Ulugawo, Kabupaten Nias sebagai persiapan prosesi adat pernikahan justru berujung maut. Seorang pria bernama Yaseti Bu’ulolo (37) tewas setelah ditusuk pisau oleh salah satu dari lima pengeroyoknya. Pengeroyokan ini terjadi pada Minggu (13/12/20) sekitar pukul 16.30 WIB.

Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadsen F Hulu, Senin (14/12/20) menyampaikan, peristiwa pembunuhan ini terjadi di halaman rumah Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti. Di mana saat itu sedang berlangsung acara latihan tarian Maena, karena anak perempuan dari Asambowo Bu’ulolo akan melangsungkan pesta pernikahan.

Namun pada saat latihan tari berjalan, tiba-tiba pelaku berinisial SL alias Nema (17) warga Dusun l, Desa Puncak, Kecamatan Ulunoyo, Kabupaten Nias Selatan langsung menghampiri lalu memukul hidung dari Tanozisokhi Bu’ulolo (TB) alias Kadano. Melihat hal itu, Yaseti pun melerai dan menanyakan permasalahan yang terjadi. “Namun karena tidak senang dilerai, terduga pelaku SL bersama empat orang kawannya yang lain langsung menyerang dan mengeroyok korban,” kata Yadsen.

Baca Juga:Satu Anggota TNI dan Dua Polisi Tewas Ditabrak KA

Setelah korban terjatuh, para pelaku langsung melarikan diri. Saat dilihat, pada bagian pinggang belakang sebelah kanan korban juga terlihat satu bekas tusukan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Dari kejadian ini pihaknya mengamankan barang bukti celana pendek milik korban. Selain itu terhadap sejumlah saksi, pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan. “Terhadap para pelaku hingga saat ini masih dalam pencarian oleh personel gabungan Sat Reskrim Polres Nias dan Personil Polsek Idanogawo,” terangnya.

Dari hasil pemeriksaan, tambah Yadsen, kedatangan terduga pelaku SL ke Desa Fatodano atas undangan dari Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti karena pernikahan anaknya akan dilangsungkan. Di mana Asambowo Bu’ulolo dan para pelaku bersama satu gereja dalam pelaksanaan ibadah di Desa Fatodano.

Selain itu terduga pelaku SL dan teman-temannya yang lain juga masih ada hubungan kekerabatan keluarga dengan pihak korban Yaseti Bu’ulolo. (iskandar/hm12)

Related Articles

Latest Articles