14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Kasus Dugaan Cabul Sampai ke Hotman Paris, Polda Sumut Lakukan Visum Et Repertum

Medan, MISTAR.ID

Penyidik Ditreskrimum Polda Sumatera Utara telah melakukan langkah-langkah dalam menangani laporan kasus pencabulan yang dialami seorang murid kelas VI SD.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penyidik telah melakukan langkah forensik dan visum et repertum terkait kasus ini. “Korban sudah diambil keterangan dan dilakukan visum,” sebutnya, Kamis (8/9/22).

Pihaknya juga sudah mengambil keterangan saksi ahli dan pendamping dari Dinas Sosial. “Ada beberapa saksi ahli kita mintai keterangan terkait kasus ini,” katanya.

Baca Juga:LBH Medan Kecam Penyiksaan Tahanan Kasus Cabul di Polrestabes Medan

Hal ini dilakukan untuk menguatkan bukti dalam mengungkap kasus dugaan pencabulan yang terjadi pada tahun 2021 lalu itu. “Hal ini kita lakukan guna kepentingan penyelidikan,” jelas Hadi.

Dia menuturkan kalau penyidik sedikit terlambat menangani kasus ini karena adanya ketidaksesuaian dari keterangan pelapor.

“Pelapor mengaku ada dua orang yang dilaporkan. Kemudian pelapor kembali memberikan keterangan dengan mengatakan adanya dua terlapor tambahan sehingga penyidik akan melakukan pendalaman kasus lebih lanjut,” jelasnya.

Penyidik sendiri telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah mulai dari guru, petugas kebersihan, satpam hingga kepala sekolah. Dimana saksi yang dimintai keterangan adalah diduga kuat terlibat dalam kasus pencabulan terhadap korban.

Baca Juga:Media Diharapkan Tidak Mengeksploitasi Identitas Korban Kekerasan Seksual

Sebelumnya, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kota Medan menjumpai pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Warung Kopi Joni Jakarta. Ibu berinisial I itu mengadu kepada Hotman terkait putrinya yang diduga diperkosa tukang sapu hingga kepala sekolah. Pertemuan IRT dengan pengacara inipun viral di media sosial instagram @hotmanparisofficial, Rabu (7/9/22).

Kepada Hotman I mengatakan, awalnya anaknya dibius tukang sapu sekolah. “Anak saya dibawa ke gudang, awalnya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Lalu diminumkan. Setelah habis, mulutnya di lakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang,” ujar I.

Di dalam gudang datanglah kepala sekolah dan pimpinan administrasi sekolah. Selanjutnya diduga terjadi pemerkosaan secara bergilir yang melibatkan tukang sapu, kepsek hingga pimpinan administrasi.

Baca Juga:Gila! Ayah Bejat di Deli Serdang Rudapaksa Putri Kandung Berulang Kali

“Terjadilah pelecehan 2 kali kejadiannya (berulang),” ujar I.

Menurut I, kasus ini awalnya sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan sejak September 2021, namun penanganannya hingga kini belum tuntas.

Saat ini proses hukumnya telah ditangani Polda Sumut. Hanya saja belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. (saut/hm12)

Related Articles

Latest Articles