11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Diperkosa Anak Pemilik Kos, Korban Ceritakan Kronologinya di Polsek Pancur Batu

Medan, MISTAR.ID

Sepupu korban pemerkosaan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), berinisial RI sudah memberikan keterangan pada Polsek Pancur Batu sejak malam kejadian, Selasa (17/10/23) kemarin.

RI menjelaskan, usai kejadian, korban berinisial N langsung menghubungi pihak keluarga melalui instagram menggunakan handphone milik orang lain.

“Saat itu N nelepon saya dalam keadaan menangis, dan minta tolong untuk saya cepat datang kesana. Saya bingung ada apa, lalu saya menghubungi sepupu saya, KD yang berada lebih dekat dengannya,” kata RI saat diwawancarai Mistar.id via telepon, Kamis (19/10/23).

Baca juga:Polrestabes Medan Bekuk Pelaku Pemerkosaan Mahasiswi UINSU

Sesampainya di sana, RI mengatakan keadaan korban sudah tidak karuan, seperti pandangan yang sudah buram, mata dan bibirnya menghitam.

“Sampai sana N uda gak karuan, saya liat matanya hitam, bibirnya hitam. Spontan juga dia teriak bilang ‘tolong adek bg’. Saya juga mau tanya kenapa tapi situasinya ga tepat,” jelasnya.

Selepas itu, Kadus dan keluarga korban yang juga saksi langsung membawanya ke pihak  Polsek Pancur Batu. Sesampainya disana, korban disaksikan RI memberikan keterangan kepada polisi dan bercerita keadaan yang dialaminya.

Baca juga:Bejat, Mahasiswi Baru UINSU Diperkosa Anak Pemilik Kos

“Jadi kami bawa ke Polsek karena kondisi juga uda gak karuan, saya juga bingung. Nah disitulah dia cerita semuanya,” ungkapnya.

RI mendengarkan secara jelas saat korban menyampaikan kronologi kejadian. Alurnya sama seperti yang diedarkan FF melalui pesan WhatsApp. Ternyata saat itu mulut korban juga dibekap dengan kain berwarna putih.

“Setelah diancam dengan pisau, pintu ditutup dan si N dibekap dengan kain putih, Hp nya juga dibanting di lantai,” kata RI sembari menegaskan sesuai keterangan kepada polisi, pelaku memperkosa korban dengan kekerasan.

Keadaan korban saat ini sudah lebih baik secara fisik, namun secara mental korban mengalami trauma berat dan masih sering menjerit-jerit jika ada hal yang sama saat di situasi kejadian.

Baca juga:Polrestabes Medan Dalami Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UINSU

“Korban masih histeris, contohnya saat dia dengar kran air, dia menjerit-jerit. Katanya karena saat itu kran air dinyalakan saat kejadian. Jadi dia trauma berat kalau menyangkut hal-hal kejadian,” jelasnya lagi.

RI mengatakan pihak kampus telah mengunjungi korban dan memberikan psikiater kepada korban untuk ditangani lebih lanjut.

“Semalam rektor juga uda datang, sebelumnya juga dari pihak kampus juga uda ada yang jenguk. Kata ibu dari korban mereka memberikan bantuan psikiater untuk adik kita,” tutupnya. (dinda/hm17)

Related Articles

Latest Articles