Sedangkan, kata Teddy Marbun, EP merupakan karyawan dari BS. Sedangkan BS merupakan seorang pengusaha sekaligus pemelihara burung. Dia mengatakan pembunuhan terjadi di ruko korban di Jalan Gatot Subroto, Gang Harapan di lantai dua.
“EP ini karyawan BS, dia baru kerja dua bulan. Motifnya si EP ini sakit hati dengan BS karena BS pernah meminjam uang EP. Namun hingga pada tanggal 14 Januari 2021 BS tak kunjung mengembalikan uang yang dipinjamnya dari EP sebesar Rp. 5,5 juta, mereka ribut saat itu,” ujar Marbun.
“Sesaat ribut, EP yang diduga sudah sangat kesal langsung menghantam BS dengan balok kayu di bagian kepala BS hingga korban jatuh dan meninggal dunia. Lalu EP membungkus dan mengikat sendiri jasad korban dan diturunkannya ke lantai satu. Langsung dibawa ke Langsa memakai mobil kijang Kapsul,” terangnya.
Baca juga :Â Warga Kenang Sosok Pria Lansia yang Diduga Dibunuh di Ruko, Dikenal Baik dan Dermawan
Barang bukti yang disita yaitu satu buah balok kayu, satu unit ponsel, satu potong bed cover warna pink, satu unit mobil kijang kapsul milik korban dan satu unit mobil Mitsubishi Lancer yang digunakan pelaku EP untuk melarikan diri.
“Ini pengungkapan bisa dilakukan berkat kerjasama dari Polres Langsa, Polrestabes Medan dan Polda Riau,” pungkasnya. (iqbal/hm18)
