20 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Trend Tema Industrial di Coffee Shop Dorong Penjualan Kerikil

Medan, MISTAR.ID

Penjualan batu kerikil mengalami lonjakan signifikan sebagai bagian dari dekorasi interior coffee shop bergaya industrial.

Batu kerikil, dengan harga sekitar Rp 55 ribu untuk setiap 10 kg yang sudah dikemas dalam plastik, menjadi pilihan utama bagi pemilik coffee shop yang ingin menciptakan nuansa rustic dan otentik di tempat usaha mereka.

John, pemilik toko material bangunan di Jalan Gunung Krakatau, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, mengakui pihaknya mengalami permintaan batu kerikil yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga:Mural, Cara Ampuh Coffee Shop untuk Branding dan Menarik Pelanggan

“Kami telah melihat permintaan yang meningkat secara dramatis untuk batu krikil dalam beberapa tahun terakhir. Pemilik coffee shop tertarik mengintegrasikan batu krikil dalam desain interior mereka untuk menambahkan tekstur dan keaslian,” kata Jhon saat ditemui mistar.id di toko miliknya, pada Selasa (2/7/24).

Dengan adopsi tema industrial yang semakin populer, batu kerikil tidak hanya memberikan estetika yang unik, tetapi juga pengalaman visual yang menyatu dengan karakter bangunan.

Sementara itu, Arman, pegawai toko bahan bangunan lainnya menambahkan, batu kerikil yang paling diminati pemilik coffee shop umumnya berwarna abu-abu dan coklat.

Baca juga:Imagine Coffee, Impian Jadi Kenyataan

“Batu kerikil ini tidak hanya memberikan tampilan yang alami, tetapi juga cocok dengan tema industrial yang sedang populer,” jelas Arman.

Hal ini, lanjut Arman, membuat penampilan coffee shop menonjolkan keunikan mereka dalam persaingan bisnis kafe yang semakin ketat.

Arman juga menjelaskan, semisal pembeli membutuhkan batu kerikil untuk luas tempat 20 meter, batu kerikil yang diperlukan sebanyak 2 ton seharga Rp 720.000.

Baca juga:Kopi Indonesia ke Frankfurt Coffee Festival

“Untuk 1 ton batu kerikil yang jenisnya batu split harganya Rp 290.000. Satu ton itu 0,8 kubik. Tapi biasanya kami menanyakan berapa luas lokasinya, barulah kami bisa memperkirakan berapa banyak yang dibutuhkan,” jelas Arman.

Tren ini mencerminkan evolusi dalam preferensi konsumen terhadap pengalaman berkafe lebih dari sekadar minum kopi, tetapi juga tentang menikmati atmosfer dan desain ruangan yang unik dan menarik. (azmie/hm16)

Related Articles

Latest Articles