Medan, MISTAR.ID
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Inflasi di Sumatera Utara (Sumut) pada September 2021 berdasarkan gabungan lima kota IHK di Sumut terjadi inflasi 0,29%. Bila dilihat inflasi dari tahun ke tahun yakni pada bulan yang sama di tahun 2020 juga terjadi inflasi sebesar 2,40%.
“Begitu juga bila dilihat dari inflasi tahun kalender 2021 yakni dari Desember 2020 hingga September 2021 mengalami inflasi 0,83%,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Dinar Butar-butar melalui virtual, Jumat (1/10/21).
Bila dilihat dari 24 kota IHK yang ada di Sumatera inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,60% dan inflasi terendah terjadi di Padang dengan inflasi sebesar 0,04%. Sementara untuk deflasi tertinggi tercatat di Meulaboh -0,59% dan deflasi terendah di Kota Metro yakni -0,11%.
Baca Juga:Tiga Kota IHK di Sumut Inflasi, Dua Deflasi
Inflasi September 2021 di Sumut terjadi karena 9 kelompok pengeluaran pada gabungan 5 kota IHK yang mengalami inflasi. Yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,71%. Perumahan berupa air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,14%. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12%.
Kelompok kesehatan 0,10%, kelompok transportasi 0,10%, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,08%. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,08%. Kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran 0,04 persen dan kelompok perawat pribadi dan jasa lainnya 0,08%.
“Hanya 1 kelompok pengeluaran yang deflasi yakni kelompok pakaian dan alas kaki senilai -0,01%. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan,” imbuhnya.
Baca Juga:Januari, Sumut Inflasi 0,45 Persen
Bila dilihat dari 5 kota IHK yang ada di Sumut, 4 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Empat kota yang mengalami inflasi di Sumut yakni Kota Medan inflasi 0,31%, Pematangsiantar inflasi 0,31%, Kota Sibolga inflasi 0,32%, lalu Padangsidimpuan 0,05%.
“Hanya Kota Gunung Sitoli deflasi -0,13%. Sedangkan secara Nasional pada September 2021 ini mengalami deflasi -0,04%. Secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) inflasi nasional tercatat 1,6%. Sedangkan inflasi yoy untuk di Sumut lebih tinggi yakni tercatat 2,40%,” jelasnya.
Lanjut Dinar, ada 10 komoditas terbesar yang menjadi penyumbang inflasi di Sumut yakni Sawi Hijau 0,055%, Tomat 0,051 % dan Rokok 0,04%. Selain itu disusul oleh daging ayam ras 0,03%, cabai merah 0,02%, pemeliharaan/service 0,01%, ikan teri 0,01, ikan dencis 0,01% dan ikan tongkol (ambu-ambu) 0,01%.
“Turunnya harga bawang merah (-0,03%) dan telur ayam (-002%) pada September 2021 menyebabkan deflasi di Sumut. Tak hanya itu cabai hijau juga turun -0,02% dan harga jeruk serta jengkol yang juga menjadi andil terjadinya deflasi di Sumut dengan nilai -0,01%,” pungkasnya. (anita/hm12)