Medan, MISTAR.ID
Selama sesi perdagangan berlangsung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau. Bahkan tren kenaikan IHSG terus berlanjut hingga sesi penutupan.
“Tekanan baru terlihat di sesi kedua. Sementara untuk sesi pertama IHSG mampu membukukan tren kenaikan hingga penutupan sesi pertama berakhir. IHSG ditutup menguat 1.28% di level 6.153,63,” kata Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin usai penutupan pasar saham, Kamis sore (7/1/21).
Selanjutnya pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan dari gedung parlemen AS yang menetapkan Biden sebagai presiden terpilih AS nantinya. Meskipun diwarnai aksi demonstrasi yang berujung anarkis.
Baca Juga:Bursa AS dan Asia Membaik, IHSG Mengekor Tapi Rupiah Melemah
Pelaku pasar sepertinya lebih melihat jauh ke depan terkait dengan prospek ekonomi AS di tengah pandemi, ketimbang aksi demonstrasi yang diyakini tidak akan merubah penetapan Presiden pemenang Pilpres.
Namun, ada sejumlah even penting yang akan digelar di AS. Salah satunya adalah pernyataan Gubernur Bank Sentral AS terkait ekonomi AS sendiri. “Disini saya menilai pelaku pasar akan bersikap wait and see. Dikarenakan pernyataan atau minutes dari Gubernur Bank Sentral AS merupakan hal yang sulit diprediksikan isinya,” jelasnya.
Sehingga, sambung Gunawan, sejauh ini data ekonomi AS yang diyakini masih akan memburuk dalam rilisnya nanti. Akan menjadi sentiment negatif bagi pasar keuangan. Meskipun tekanan yang ditimbulkan dari rilis data tersebut tidaklah signifikan. Level tekanan menengah atau medium.
“Sementara itu, nasib berbeda justru ditunjukkan oleh kinerja mata uang Rupiah. Dimana mata uang Rupiah mengalami pelemahan di level 14.190 pada penutupan perdagangan hari ini,” pungkasnya. (anita/hm12)
