27.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Pelindo 1 Toreh Pertumbuhan Positif untuk Kinerja Semester I Tahun 2021

Belawan, MISTAR.ID

Bongkar muat peti kemas Pelindo semester I Tahun 2021 mencapai 717.030 TEUs atau tumbuh 10,79 persen dibandingkan dengan capaian periode sama tahun 2020 yang tercatat 647.172 TEUs.

Arus peti kemas internasional mencapai 291.016 TEUs, naik 3,18 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 282.039 TEUs.

Sedangkan arus peti kemas domestik pada semester I 2021 sebanyak 426.014 TEUs, naik 16,67 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 365.133 TEUs.

“Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, Pelindo 1 tetap mampu mencatatkan kinerja positif pada semester satu 2021. Misalnya, arus peti kemas mampu tumbuh 10,79 persen di semester satu tahun ini jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2020. Hal ini tentu banyak didorong oleh distribusi logistik di terminal-terminal peti kemas milik Pelindo 1. Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan merupakan terminal peti kemas terbesar Pelindo 1. Pelabuhan Kuala Tanjung yang baru beroperasi pada pertengahan 2019, juga mengalami pertumbuhan signifikan pada 2020 hingga semester satu 2021 juga menunjukkan tren kinerja yang positif,” kata Direktur Utama Pelindo 1, Prasetyo dalam keterangan tertulisnya,selasa (10/8/21).

Baca juga: Pelindo I dan PTK Kerjasama Dalam Layanan Bisnis Pelayaran dan Kepelabuhanan

Sementara itu, arus kapal dan barang di pelabuhan-pelabuhan milik Pelindo 1 juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kunjungan kapal sepanjang semester I 2021 sebanyak 29.392 call, tumbuh 7,25 persen dari capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebanyak 27.404 call. Hal tersebut setara Pelindo 1 melayani kunjungan kapal dengan total volume angkutan sebesar 105.593.658 Gross Tonnage (GT), naik 36,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 77.406.756.

“Alhamdulillah capaian pada semester satu tahun ini lebih bagus dari periode yang sama 2020. Arus barang selama semester I 2021 sebesar 10.572.958 Ton, meningkat 13,38 persen dari arus barang pada capaian semester I 2020 yang sebesar 9.325.105 Ton. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah barang ekspor-impor dan bongkar muat barang antar pulau di sejumlah pelabuhan Pelindo 1,” jelas Prasetyo.

Kenaikan arus barang disebabkan oleh naiknya jumlah barang ekspor untuk sejumlah komoditas seperti cangkang di Pekanbaru, crude palm oil (CPO) di Lhokseumawe, karet di Belawan, serta palm kernel expeller (PKE) di Dumai dan Belawan. Jumlah barang impor di Cabang Belawan juga mengalami peningkatan, seperti komoditas metal coil, gula pasir, equipment material, dan pupuk. Bongkar muat antar pulau juga mengalami peningkatan seperti peningkatan komoditas aspal curah di Lhokseumawe; batubara, kayu, dan CPO turunannya di Belawan, serta batu granit di Tembilahan.

Prasetyo menjelaskan bahwa sebagian besar pelabuhan-pelabuhan Pelindo 1 menghadap langsung ke Selat Malaka, sehingga menjadi keunggulan tersendiri bagi Pelindo 1. Selat Malaka merupakan jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia yang setiap tahunnya dilewati sekitar 120.000 kapal, dan selat ini dikenal sebagai jalur lalu lintas pelayaran tersibuk di dunia.

Baca juga: Pelindo I Raih Penghargaan BUMN Marketeers Award 2021

Kegiatan di Pelindo I.
“Ada tiga pelabuhan yang dikelola Pelindo 1 yang berpotensi besar untuk menyerap pasar pelayaran di Selat Malaka, yaitu : Kuala Tanjung, Belawan, dan Dumai.

Ketiga Pelabuhan ini sudah memenuhi standar internasional terkait lokasi, kedalaman kolam Pelabuhan, serta fasilitas infrastruktur pokok lainnya. Kuala Tanjung sendiri dalam pengembangannya ke depan akan menjadi salah satu future port dari Pelindo,” terang Prasetyo.

Untuk mewujudkan rencana besar tersebut, Pelindo 1 mengakselerasi pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE) yang terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi: kawasan pelabuhan dan kawasan industri. Kuala Tanjung PIE direncanakan akan menjadi Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub, artinya bahwa logistic and supply chain business yang dari dan menuju Indonesia harapannya terpusat di Kuala Tanjung terlebih dahulu. Kawasan pelabuhan ini rencananya dikembangkan hingga 58 hektar, yang terintegrasi dengan kawasan industri dimana dalam rencana ultimate memil. (rel/kamaluddin/hm06)

Related Articles

Latest Articles