11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Nilai Ekspor dan Impor di Sumut Naik 2 Persen

Medan, MISTAR.ID

Perkembangan Ekspor dan Impor Sumatera Utara (Sumut) pada April 2022 melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2022, yaitu dari US$1,26 miliar menjadi US$1,29 miliar atau naik sebesar 2,00 persen.

Bila dibandingkan dengan April 2021, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 28,69 persen. Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumut pada April 2022 dibanding Maret 2022 adalah golongan alumunium sebesar US$40,25 juta (276,98%).

“Ekspor ke Tiongkok pada April 2022 merupakan yang terbesar yaitu US $203,80 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$138,58 juta dan Belanda sebesar US$97,91 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,10 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanuddin, Jumat (3/6/22).

Baca juga: Nilai Ekspor Sumut Naik 14,96 Persen

Sedangkan, menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$438,59 juta (33,97%).

Sementara itu, untuk perkembangan impor di Sumut pada April 2022 sebesar US$528,58 juta nilai impor melalui Sumatera Utara April 2022 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$528,58 juta atau turun sebesar 6,27 persen dibandingkan Maret 2022 yang mencapai US$563,96 juta.

“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor juga mengalami kenaikan sebesar 32,81 persen. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang April 2022 dibanding Maret 2022, barang modal turun sebesar 14,66 persen, bahan baku penolong turun 7,95 persen dan barang konsumsi naik sebesar 18,64 persen,” jelasnya.

Pada April 2022, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar US$43,62 juta (45,24%). Ditambahkannya, nilai impor April 2022 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$125,10 juta dengan perannya mencapai 23,67 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Malaysia sebesar 80,61 juta (15,25%) dan Singapura sebesar US$66,70 juta (12,62%). (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles