24.2 C
New York
Monday, July 15, 2024

Minyakita Dijual di Atas HET Baru, Penjualan Menurun Drastis

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyakita resmi naik dari Rp 14.000 per liter menjadi Rp 15.700 per liter.

Hanya saja kebijakan itu belum resmi diimplementasikan, lantaran beleid yang mengatur kenaikan HET itu masih menunggu proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sementara itu, minyak goreng bersubsidi minyakita di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar dijual dengan harga melampaui HET yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga:Harga MinyaKita Naik Mulai Minggu Depan

Berdasarkan pantauan mistar.id, pada Senin (15/7/24) harga minyakita kemasan 1 liter mencapai Rp 16.000-Rp 16.500 baik untuk kemasan plastik (refill) maupun botol. Harga ini jauh di atas HET yang telah ditentukan sebesar Rp 14.000 per liter.

Menurut para pedagang, harga jual tinggi ini terpaksa mereka lakukan, karena harga kulakan dari tengkulak sudah mencapai Rp 15.000 per liter.

Akibatnya, penjualan minyakita mengalami penurunan drastis, karena banyak pembeli yang beralih ke minyak curah yang harganya lebih murah.

Baca juga:Waspada! Minyakita Palsu Beredar

Salah satu pedagang, Hendri mengaku hanya mengambil keuntungan Rp 1.000 dari setiap kemasan minyakita. Kenaikan harga ini sudah berlangsung selama hampir 1 bulan terakhir, dan membuat penjualan mereka merosot.

“Kami ingin harga minyakita kembali normal, karena yang paling terdampak adalah rakyat kecil. Apalagi harga kebutuhan pokok lainnya juga banyak yang naik,” ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang lainnya, Rotua mengatakan, harga jual yang tinggi membuat para pedagang kesulitan untuk menjual ke masyarakat, sehingga berdampak pada penjualan minyakita yang menurun dari biasanya.

Baca juga:Pedagang Jual Minyakita Untung Tipis, Ini Respons Pemko Siantar

“Stok sudah banyak. Tapi itulah, dari distributornya sudah menaikkan harga, makanya kami imbangi juga. Jadinya penjualan merosot tajam, sebab masyarakat lebih mencari yang lebih murah,” katanya.

Related Articles

Latest Articles