14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Merosotnya Produksi Gula Thailand Ancam Pasokan Global

Jakarta, MISTAR.ID

Produksi gula Thailand diproyeksikan lebih rendah dari perkiraan pada musim ini, terutama setelah cuaca kering yang berdampak pada pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat menekan pasokan global dan memperpanjang kenaikan harga gula, mengingat Indonesia sebagian besar mengimpor dari tersebut.

Direktur Thai Sugar Millers, Rangsit Hiangrat mengatakan, tidak ada curah hujan pada periode kritis, ketika tebu membutuhkan air untuk bertumbuh. “Hujan datang belakangan, tetapi tanaman sudah kerdil, jadi tidak banyak membantu,” ujarnya dilansir dari bisnis.com, Selasa (6/2/24).

Menurut Kantor Dewan Tebu dan Gula Thailand, pabrik penggilingan tebu di Thailand telah memproduksi 4,9 juta ton dari sekitar 49,57 juta ton tebu yang diperas sejak musim dimulai pada 10 Desember 2023. Angka tersebut kemudian menunjukan bahwa tingkat pemulihan gula tercatat naik sekitar 9,9% pada 1 Februari 2024, turun dari 11,8% musim lalu.

Baca Juga : Penuhi Kebutuhan, Bulog Minta Stok 2.000 Ton Gula ke Pemerintah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mendatangkan sekitar 4,55 juta ton gula impor dengan nilai US$2,54 miliar hingga November 2023. Adapun impor gula paling banyak berasal dari Thailand, yakni 48,82% dari total volume impor gula, diikuti Brasil 24,85%, dan Australia 18,94%.

Pemerintah juga akan mengimpor 5,4 juta ton gula pada 2024 usai diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi juga sempat menuturkan bahwa harga gula yang tinggi saat ini tidak lepas dari faktor kenaikan harga produksi di hulu dan hilir, restriksi ekspor oleh negara penghasil gula terbesar dan penurunan produksi akibat El Nino. (bc/hm24)

Related Articles

Latest Articles