 Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan harga beras dunia kini tengah mengalami kenaikan. Adapun harga beras dunia mengalami kenaikan hingga 4,18 persen atau berada di kisaran UD474/ton.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim dalam keterangannya, Kamis (15/6/23). “Harga beras di internasional juga mengalami kenaikan,” katanya.
Isy merinci, kenaikan tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Salah satu diantaranya dampak El Nino yang menyebabkan curah hujan berkurang.
Fenomena alam tersebut pun membuat beberapa negara produsen beras memangkas ekspornya untuk antisipasi cuaca kering. Salah satunya Vietnam yang diketahui negara langganan impor beras Indonesia.
Baca juga :Â Vietnam Batasi Ekpor Beras, Bulog Jamin Persediaan Aman
Selain itu, harga beras juga mengalami kenaikan karena masih tingginya permintaan negara-negara tujuan ekspor. Seperti negara-negara Asean, Afrika, Amerika Serikat, Hongkong dan Kanada.
Selanjutnya ekpsortir yang masih mencari pasokan beras untuk mengamankan kontrak pengiriman, terutama untuk beras Indonesia, Filipina dan Afrika Selatan. Termasuk fluktuasi nilai tukar di negara produsen beras, seperti Thailand.
“Apa kami dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena beras yang biasa impor adalah berasal dari Vietnam. Vietnam saat ini juga akan memotong ekspornya sehingga ini tentu perlu kita waspadai,” ucapnya.
Lebih lanjut Isy menyebutkan saat ini pemerintah terus mencari alternatif negara produsen beras lain seperti India. Hal tersebut untuk mencukupi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang hingga kini masih belum di status yang ideal.
“Cadangan beras yang dimiliki oleh Bulog juga belum mencapai hal ideal. Sehingga ini perlu apa kami dari ini mencari juga alternatif,” ujarnya. (KBRN/hm19)
