21.7 C
New York
Friday, August 30, 2024

Judi Online dan Air Minum Kemasan Penyebab Kelas Menengah Jatuh Level Ekonomi

Jakarta, MISTAR.ID

Pendapat dari Ekonom Senior, Bambang Brodjonegoro, ada banyak penyebab kelas menengah di Indonesia jatuh ke tingkatan ekonomi yang lebih rendah.

Selain sebab dampak banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Bambang mengatakan, hal yang jarang disadari menjadi pemicu adalah maraknya judi online dan ketersediaan fasilitas air minum.

“Judi online itu efeknya luar biasa dan yang terlibat banyak di kelas menengah, aspiring middle class dan mungkin nyaris miskin,” kata mantan Menteri Keuangan (Menkeu) itu di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, dilansir pada Jumat (30/8/24).

Baca juga:Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tak Memadai Indonesia Jadi Negara Maju

Menurut Bambang, judi online begitu mempengaruhi keadaan perekonomian seseorang karena sifatnya yang sangat adiktif. Dia menilai, sebab aktivitas itu sangat menguras kantong masyarakat. “Sebab sifatnya adiktif, itu cepat sekali menyudahi pendapatan kita,” ungkapnya.

Bambang mengatakan, faktor yang jarang disadari adalah gaya hidup, khususnya warga perkotaan sangat mengandalkan sumber air minum dari kemasan. Dikatakan, itu juga berpengaruh pada daya beli.

“Selama ini juga secara tidak sadar itu telah menguras income kita lumayan dengan gaya hidup mengandalkan semua ke air galon, air botol, dan segala macamnya. Di negara maju itu justru kelas menengahnya daya belinya aman, sebab untuk air pun mereka tidak butuh mengeluarkan uang terlalu banyak,” kata Bambang.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan jika kelas menengah di Indonesia makin rentan kurun waktu 10 tahun terakhir.

Baca juga:Konsumsi Rumah Tangga Topang Ekonomi Indonesia

Ini terpancar dari trik pengeluaran penduduk kelas menengah yang cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan dan semakin mendekati batas bawahnya.

BPS juga mencatat selama 5 tahun terakhir jumlah kelas menengah terus turun sejalan dengan jumlah warga rentan miskin yang melonjak. Pergeseran ini menandakan turunnya banyak kelas menengah ke level ekonomi yang lebih rendah.

“Kami identifikasi masih ada scarring effect dari pandemi Covid-19 bagi ketahanan dari kelas menengah,” imbuh Amalia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, pada Rabu (28/8/24). (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles