Tokyo, MISTAR.ID
Jepang secara resmi masuk ke dalam resesi, yang mengakibatkan negara maju ini terdepak dari tiga besar ekonomi dunia.
Menurut Reuters, pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik, yang juga meningkatkan ketidakpastian rencana Bank of Japan (BoJ) untuk melonggarkan kebijakannya tahun ini.
Beberapa analis juga memperingatkan kemungkinan adanya kontraksi lagi pada kuartal ini. Kinerja ekonomi yang sangat lemah ini menyebabkan Jepang kehilangan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, digantikan oleh Jerman.
Pada periode Oktober-Desember, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang turun 0,4 persen secara tahunan setelah sebelumnya mengalami penurunan 3,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca juga:Â Selandia Baru Terancam di Lubang Resesi
Angka ini berlawanan dengan perkiraan rata-rata para analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,4 persen. Kontraksi dua kuartal berturut-turut ini juga diklasifikasikan sebagai resesi teknis.
Secara kuartalan, PDB Jepang turun 0,1 persen, jauh di bawah perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,3 persen.
Kepala Ekonom Credit Agricole, Takuji Aida, menyatakan bahwa data tersebut menimbulkan keraguan terhadap perkiraan BoJ.
“Ada risiko ekonomi akan menyusut lagi pada kuartal Januari-Maret karena perlambatan pertumbuhan global, melemahnya permintaan domestik, dan dampak gempa di Jepang bagian barat pada awal tahun,” kata Takuji, Kamis (15/2/24).
Sementara itu, nilai tukar Yen berada di JPY 150,42 per dollar. Angka ini mendekati level terendah selama tiga bulan belakangan. (Reuters/hm20)
