Medan, MISTAR.ID
Duto, begitu nama akrabnya, selalu memberikan senyuman terbaik setiap kali pelanggan datang dan duduk di kedai kopi pinggir jalan miliknya.
Kedai yang terletak Jalan DI Panjaitan, persis di samping Taman Gajah Mada, Medan, itu memiliki konsep cukup unik. Tidak di dalam gerobak, segala perlengkapan jualan Duto dipajang di atas kendaraan Vespa antik miliknya.
Kursi-kursi coklat dan meja hitam kecil berbentuk bundar ditata rapi dan sejajar di samping kendaraan tersebut. Saat hari mulai gelap, Duto akan memasang lampu-lampu yang dia bawa dari rumah.
Pria yang dulunya pernah bekerja di hotel ini membuka usahanya sejak Desember 2020. Mewabahnya Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Awalnya Duto berjualan hanya dari rumah saja.
Baca juga: Puluhan Barista Ikuti Kompetisi Skala Dunia di Kopi Fest Indonesia
“Jalan 4 tahun sih [jualan] ini. Awalnya itu home made. Kopi botol, kopi susu. Ngedarin ke pasar-pasar gitu, ke taman. Pernah buka stand di Binjai,” jelasnya kepada mistar.id, Selasa (4/6/24) malam.
“Di masa Covid-19 itu, akses pembeli jadi terbatas. Itu salah satunya. Bahkan setelah tahun 2021 juga kita sering dapat teguran, nggak boleh ada keramaian di atas jam sepuluh malam. Sementara pembeli kan seneng nongkrong ya,” sambung pria yang mengenakan kaos abu-abu ini sembari tertawa kecil.
Pantauan mistar.id, usaha milik pria didatangi pengunjung silih berganti. Tentu tak langsung instan, ternyata sejak berjualan 2020 silam, Duto pernah vakum selama tujuh bulan sebelum akhirnya memutuskan membuka lapak di tempatnya kini.
