Medan, MISTAR.ID
Hingga saat ini harga minyak goreng masih belum merata bahkan mulai sulit dijumpai di daerah. Hal ini juga sesuai dari hasil survei yang dilakukan Kantor Wilayah I Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Medan.
“Saat ini kita telah melakukan survei lantaran distribusi belum lancar masih ditemukan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk itu, kalau belum lancar rencananya kita akan sidak ke produsen dan distributor di lapangan seperti apa,” katanya pada Mistar, Kamis (17/2/22). Sementara itu, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan. Bahkan pihaknya juga telah memanggil beberapa pihak melalui zoom untuk berdiskusi.
“Masalah saat ini ada di produsen karena belum lancarnya mendapatkan harga CPO 9.300 itu. Kemungkinan terkendala dengan aturan eksportir yang harus menyediakan 20% untuk Domestic Market Obligation (DMO) untuk terus menjaga dan memenuhi ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau di pasar. Kemungkinan juga mereka belum memperoleh ini sehingga produsen produksi dari produsen terhambat,” jelasnya seraya berkata pihaknya terus berkoordinasi dengan Disperindag.
Baca juga:Â DPRD Sumut Desak Pemprov Lakukan Operasi Pasar Minyak Goreng
Terpisah, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sumut Aspan Sofyan mengungkapkan jika pihak distributor kini telah melakukan penyaluran ke beberapa daerah dan kini mulai berjalan. “Kemarin sudah kita berangkatkan ke Madina dan Nias. Pekan ini kita perkirakan akan sampai ke retail-retail modern,” sebutnya.
Dijelaskan Aspan, pihak Disperindag juga telah mengimbau kepada pihak distributor ataupun supplier untuk segera mengeluarkan produknya. “Kita sudah turun terus, apakah kemungkinan yang menjual di atas HET itu masih modal lama, kita tidak tahu itu sejauh itu. Kita sudah mengimbau kepada para produsen untuk mendistribusikan minyak gorengnya kepada distributor ataupun supplier dengan HET keputusan Kemendag. Beberapa produsen sudah mengirimkan itu ke beberapa daerah,” pungkasnya. (anita/hm09)
