22 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Harga Tomat Meroket Tembus Rp15 Ribu/Kg di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Memasuki awal bulan Maret ini harga sayur mayur di pasar tradisonal melonjak. Salah satu yang paling terasa kenaikannya adalah harga tomat. Berdasarkan pantauan Mistar harga komoditas tomat naik di sejumlah pasar di Kota Pematangsiantar. Bahkan harganya naik hingga empat kali lipat dari harga biasanya. Harga tomat hari ini menyentuh Rp15.000/kg.

Salah satu penjual di sayuran di pasar tradisional Dwikora Pematangsiantar mengatakan, kenaikan harga tomat sudah berlangsung sejak bulan lalu. Kenaikan harga tomat itu terjadi secara bertahap. “Sebelumnya, harga per kilogram tomat sekitar Rp3.000 hingga 5.000 per kg. Sekarang harganya naik tinggi, per kilo sekarang tembus Rp15.000 dengan kualitas bagus,” ungkap Ibu Esra Sidauruk, Kamis (3/3//22).

Ketika ditanya penyebab naiknya harga tomat tersebut, ibu Esra mengaku tak tahu persis. Namun, dari informasi yang ia terima salah satunya disebabkan faktor cuaca. Selain itu, lanjut dia, kenaikan ini diperkirakan akibat menurunnya panen tomat dari petani yang dibarengi dengan meningkatnya permintaan pasar.

Baca juga: Harga Komoditas di Medan Semua Naik

”Mungkin gara-gara musim hujan, tanaman banyak yang mati, gagal panen, sehingga pasokan minim,” tuturnya. Walaupun begitu, ibu Esra bilang, tomat masih tetap dibeli masyarakat untuk kebutuhannya. “Yah walaupun naik tapi tetap dibeli kok. Namanya juga untuk kebutuhan,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut pedagang sayur lainnya, Rita menerangkan, imbas dari minimnya pasokan tomat ke pasar membuat ia dan pedagang lainnya terpaksa dibatasi oleh para agen. Alhasil, menaikan harga tomat adalah solusi satu-satunya agar ia tidak rugi. “Tomat yang masuk pun tidak semunya kualitasnya bagus. Selain itu, kami para pedagang tidak boleh ambil banyak. Mau gak mau, hargapun kami naikanlah. Kami pun tak mau rugi,” kata Rita.

Dia juga menuturkan, naiknya harga tomat ini berimbas pada pembeli terutama langganannya yang merupakan pedagang eceran rumah tangga seperti warung. Rita pun mengaku serba salah. Jika harga dia naikkan, para pembeli bisa lari atau mengurangi pembeliannya sehingga potensi merugi tetap ada.

“Mahalnya harga tomat membuat minat konsumen yang membeli juga menurun drastis, akibatnya jarang habis,” ucapnya. Rita memperkirakan harga tomat tidak akan turun bulan ini. Bahkan bahan pokok lainnya mungkin akan menyusul merangkak naik seperti tomat mengingat bulan depan sudah masuk bulan puasa. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles