Medan, MISTAR.ID
Harga komoditas cabai rawit dan Ayam potong di Kota Medan mulai merangkak naik. Saat ini harga cabai rawit dijual Rp 22 ribu /kg kini menjadi Rp 28 ribu /kg. Sementara itu harga cabai merah dan cabai hijau terpantau masih anjlok diharga Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu /kg.
Dikatakan Aat salah satu pedagang cabai di Pasar Simpang Limun Medan, meski mulai naik tapi harganya masih terjangkau. “Mungkin karena faktor cuaca makanya ada kenaikan sedikit. Sama dengan harga tomat juga bertahan Rp 10 ribu /kg biasanya harganya Rp 8 ribu /kg. Kalau untuk harga komoditas lainnya masih normal. Kek cabai merah dan cabai hijau paling mahal Rp 15 ribu /kg,” katanya, Minggu (13/6/2021)
Sedangkan harga bawang merah juga bawang putih masih normal tidak ada kenaikan. Bawang merah dijual Rp 20 ribu /kg dan bawang merah Rp 23 ribu /kg.
Baca Juga: Waduh!! Harga Cabe Rawit Tembus Rp55 Ribu Per Kg
Sama halnya yang dikatakan Sadrak Tamba salah satu pedagang di Pusat Pasar Medan hari ini harga cabai rawit dijual di harga Rp 24 ribu /kg. “Semalam masih Rp 20 ribu /kg. Kalau harga yang lainnya masih normal. Kalau cabai rawit caplak juga naik dari Rp 40 ribu /kg jadi Rp 44 ribu /kg,” ujarnya.
Tak hanya cabai rawit yang mulai naik, harga sayur brokoli juga naik dari biasanya Rp 10 ribu /kg hari ini dijual di harga Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu /kg.
Sementara itu, untuk harga daging ayam potong masih terbilang mahal di Pasar Simpang Limun dijual di harga Rp 33 ribu /kg. “Kemarin sempat Rp 30 ribu /kg tapi ini naik lagi,” kata Irman salah satu pedagang ayam potong disana.
Terpisah, harga ayam potong di Pasar Sei Sikambing juga masih terbilang mahal hari ini harganya Rp 34 ribu /kg. “Baru hari ini kembali turun lagi harga daging ayam potong karena selama ini Rp 36 ribu per kilogram tapi saat ini sudah Rp 34 ribu per kilogram,” ujar Pudin.
Mahalnya harga ayam ini lantaran menurutnya pengambilan dari agen juga lagi meningkat namun untuk persediaan tetap aman. “Apalagi saat ini daya beli masyarakat semakin menurun. Sebab biasanya langganan kami seperti pedagang rumah makan sudah berkurang karena pesanan makanan mereka juga turun berhubung masyarakat sudah jarang buat acara besar lagi,” pungkasnya. (Anita/hm13)
