Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Masih Statis, Pengamat: Produksi Berkurang Distribusi Terhambat

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 30, 2025 13:41
42
harga_bahan_pokok_di_pasar_tradisional_masih_statis_pengamat_produksi_berkurang_distribusi_terhambat

Pedagang cabai di Pasar Dwikora.(f: abdi/mistar)

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah di Pasar Tradisional Dwikora Kota Pematangsiantar masih statis, pada Kamis (30/1/25). Harganya masih Rp68.000 per kilogram.

“Harga cabai merah saat ini mencapai Rp60.000 hingga Rp68.000 per kilogramnya. Untuk cabai rawit mencapai Rp56.000 hingga Rp60.000 per kilogramnya,” ujar Mak Steven salah seorang pedagang cabai di Pasar Dwikora kepada mistar.id, Kamis (30/1/25).

Dikatakan Mak Steven, pasokan cabai saat ini mulai melimpah di pasaran.

Terpisah, menurut pedagang lainnya, Hotma menuturkan jika harga komoditas bawang merah saat ini mencapai Rp32.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Sementara, harga bawang putih Rp44.000 per kilogram.

Di kesempatan lain, Pengamat Ekonomi Universitas Simalungun (USI), Darwin Damanik mengatakan penyebab utama mengapa harga bahan pokok masih mahal di pasar tradisional, karena produksi yang berkurang dan distribusinya yang terhambat.

"Dari sisi ekonomi, permintaan bawang dan cabai yang tetap tinggi pada masyarakat, tetapi stoknya sedikit atau berkurang karena faktor cuaca di beberapa daerah menyebabkan kelangkaan atau stok yang tidak mencukupi di pasar yang akhirnya membuat harga bawang dan cabai dalam beberapa bulan ini menjadi mahal,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan harga cabai dan bawang sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar. Tren permintaan cabai dan bawang pada setiap hari besar sangatlah tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan penawaran (stok) yang ada di petani atau pasar dan akhirnya harganya pun menjadi naik.

"Jika harga bahan pokok tetap mahal pastinya inflasi pun terjadi sehingga masyarakat akan mengurangi konsumsi akan bahan pokok tersebut karena daya beli masyarakat berkurang," pungkasnya. (abdi/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES