27.9 C
New York
Friday, August 2, 2024

Gejolak Harga Pangan, Selama 3 Bulan Indonesia Deflasi

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama tiga bulan berturut-turut di tahun ini, Indonesia mengalami deflasi. Untuk bulan Juli 2024,  deflasi sebesar 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Sementara secara tahunan tercatat inflasi 2,13 persen (year on year/yoy).

“Ini deflasi ketiga pada 2024,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dengan menekankan deflasi dibanding Juni lalu yang minus 0,08 persen.

Deflasi tersebut ditopang oleh penurunan harga bahan pangan atau bergejolak seperti cabai merah, tomat, bawang merah,  bawang putih, daging ayam ras dan telur ayam ras.

Kelompok penyumbang deflasi terbesar adalah makanan, minuman, tembakau sebesar 0,97 persen dengan andil 0,28 persen. Sementara penyumbang inflasi adalah cabai rawit dan beras dengan andil masing-masing 0,04 persen.

Baca juga: Sumut Catat Deflasi, Daya Beli Masyarakat Tetap Menurun

“Barang andil inflasi lain adalah emas, perhiasan, kopi bubuk, kentang, sigaret kretek mesin dan tangan dengan andil inflasi masing-masing 0,01 persen,” kata Amalia.

Selain itu, kelompok Pendidikan juga tercatat inflasi 0,69 persen dengan andil 0,04 persen. Hal ini dikarenakan kenaikan biaya sekolah. “Andil ke inflasi adalah biaya sekolah dasar, SMP, SMA,” jelasnya.

Indonesia mengalami deflasi secara bulanan (month to month/mtm) pada Mei dan Juni 2024.

Sebelumnya, BPS mencatat deflasi pada Mei sebesar 0,03 persen (mtm). Kelompok penyumbang deflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,29 persen dan andil 0,08 persen.

Sementara itu, deflasi Juni tercatat 0,08 persen (mtm). Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,49 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,14 persen. (cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles