12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Februari 2023 Sumut Inflasi Tahunan 5,88 Persen

Medan, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat di Februari 2023 terjadi inflasi tahunan sebesar 5,88 persen. Namun untuk tingkat bulanan Februari 2023 sebesar 0,31 persen.

Inflasi tahunan ini merupakan gabungan dari lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut yaitu Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,44.

Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menjelaskan dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,91 persen dengan IHK sebesar 117,15.

Baca juga:BPS Sumut: Selama 2022 Ekonomi Sumut Tumbuh 4,73%

Kemudian terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,22 persen dengan IHK sebesar 115,65.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran,” ungkapnya dalam paparan secara virtual, Rabu (1/3/23).

Kelompok pengeluaran tersebut yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,62 persen.

Begitu juga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,66; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,63 persen.

Kemudian kelompok kesehatan sebesar 1,87 persen; kelompok transportasi sebesar 18,08 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen.

Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,39 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,57 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,85 persen; Dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,97 persen.

Nurul juga mengungkap komoditas utama penyumbang inflasi tahunan pada Februari 2023, antara lain bensin sebesar 1,29 persen, beras sebesar 0,51 persen.

Lalu angkutan udara sebesar 0,39 persen, cabai merah sebesar 0,27 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,26 persen. Penyumbang inflasi lainnya angkutan dalam kota, telur ayam ras, ikan dencis, dan sewa rumah.

Sedangkan tingkat deflasi bulanan Februari 2023 sebesar 0,31 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Februari 2023 sebesar 0,60 persen.

Terpisah, Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan tantangan untuk menjinakkan inflasi di tahun ini cukup sulit.

“Kita bersyukur, laju inflasi Sumut di Februari secara bulanaan deflasi sebanyak 0.31%. Tetapi sejauh ini inflasi masih sulit untuk dijinakkan. Sumut bahkan sudah kedodoran di awal karena pada bulan januari 2023 merealisasikan inflasi 0.91%. Besaran inflasi di awal tahun tersebut membuat tugas pengendalian inflasi sepanjang tahun 2023 menjadi lebih sulit. Meskipun saya meyakini bahwa laju inflasi di Sumut masih akan sesuai dengan target atas BI di angka 3% plus 1%,” terang Gunawan.

Baca juga:BPS Sebut Kenaikan Harga Tempe dan Tahu Akibat Stok Kedelai Menipis

Menurutnya, di tahun ini ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengendalian inflasi. Tantangan yang sudah terlihat di depan mata adalah musim kemarau yang akan membuat produktifitas tanaman pangan berpeluang turun. Tentunya akan mendorong penurunan stok dan sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan harga.

“Selanjutnya adalah mahalnya biaya input produksi. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga pupuk sebelumnya, sehingga harga kebutuhan pangan produksi petani cenderung bertahan di harga mahal. Dan sulit diharapkan bisa turun di tahun 2023 ini. Dan bukan tidak mungkin biaya input produksi bisa mengalami kenaikan di luar kenaikan harga pupuk,” ujarnya.

Dengan laju tekanan inflasi yang terbilang tinggi di tahun 2022, dan inflasi juga masih terus bertahan tinggi di awal tahun ini 5.88% secara tahunan (yoy). Petani pada dasarnya mengkuatirkan kenaikan biaya produksi lainnya seperti upah buruh tanam, upah traktor atau olah lahan, hingga upah panen. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles