20.2 C
New York
Friday, May 10, 2024

Ekonomi Global Labil dan Suku Bunga AS Naik, Gubernur BI: Indonesia Tetap Baik

Jakarta, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) mengingatkan ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat. Hal ini tercermin dari perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan kenaikan suku bunga acuan.

“Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat, dengan risiko pertumbuhan yang menurun dan suku bunga yang lebih tinggi di negara maju,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/6/23).

Perry mengatakan risiko ekonomi global lebih rendah sekitar 2,7 persen. Perlambatan terkuat terjadi di Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca juga: Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi RI dan Suku Bunga The FED, Waspadai Ketidakpastian Pasar

“Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 2,7% dengan risiko perlambatan terutama di Amerika Serikat pada tahun 2024 dan saat ini di Tiongkok,” ujarnya.

Di dalam negeri, khususnya, Perry menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik. Hal ini didukung oleh permintaan domestik, tren ekspor yang positif, dan kelanjutan hilirisasi.

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terus didorong oleh mobilitas yang terus meningkat, ekspektasi pendapatan yang membaik, dan inflasi yang terkendali,” katanya.

Baca juga: Emas Jatuh 28,60 Dolar Terseret Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS

Aktivitas pariwisata juga meningkat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara. Perbaikan ekonomi Indonesia didukung oleh hasil survei BI tentang kepercayaan konsumen yang membaik, pertumbuhan ritel dan indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur terkemuka yang masih berada di wilayah pertumbuhan.

“Ke depan, BI berkeyakinan pertumbuhan ekonomi 2023 kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran prakiraan 4,5 hingga 5,3 persen,” kata Perry.

Perkiraan suku bunga AS

Perry memperkirakan suku bunga acuan AS, atau Fed fund rate, akan naik menjadi 5,5% pada Juli 2023. Prakiraan ini didasarkan pada pengamatan pernyataan Gubernur Fed Jerome Powel dan anggota Bank sentral lainnya di AS.

Baca juga: AS Lepas dari Kebangkrutan, Ekonomi Global terselamatkan?

“Fed Fund Rate yang semula kami perkirakan terminal 5,2%, ada kemungkinan base line kami Juli nanti naik menjadi 5,5%. Gitu ya, saya ulangi lagi, base line kami Fed Fund Rate akan naik 5,5% pada bulan Juli,” kata Perry.

Yang terbaru, The Fed mempertahankan suku bunga utamanya di level 5,0-5,25 persen. Namun, pihaknya sudah mengindikasikan akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini.

Pertumbuhan yang berkelanjutan ini didorong oleh inflasi di AS yang masih tinggi akibat kondisi pasokan yang semakin ketat. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles