Wednesday, April 16, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Donald Trump Bebaskan Tarif Impor Tinggi untuk Produk Elektronik China

journalist-avatar-top
Senin, 14 April 2025 08.30
donald_trump_bebaskan_tarif_impor_tinggi_untuk_produk_elektronik_china

Presiden AS, Donald Trump. (f: ist/mistar)

news_banner

Washington DC, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membebaskan tarif impor untuk beberapa produk elektronik asal China. Produk seperti smartphone, komputer, semikonduktor, dan sejumlah barang elektronik lainnya kini terbebas dari tariff 125%.

Menanggapi ini, Kementerian Perdagangan China menyebut pengecualian ini hanya “langkah kecil” untuk memperbaiki kebijakan tarif yang dianggap keliru. China justru meminta pembatalan total tarif tinggi untuk seluruh barang ekspor China ke AS.

"Lonceng di leher harimau hanya dapat dilepaskan oleh orang yang mengikatnya," tulis pernyataan Kementerian Perdagangan China, dikutip Reuters, Senin (14/4/2025).

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS,Jumat lalu (11/4/2025) merilis daftar produk yang dikecualikan, berlaku surut sejak 5 April 2025.

Sebanyak 20 kategori produk dibebaskan, termasuk kode tarif 8471 yang mencakup komputer, laptop, disk drive, perangkat semikonduktor, chip memori, dan layar panel datar.

Langkah ini juga membebaskan barang elektronik tertentu dari tarif dasar 10% untuk produk dari negara-negara selain China, yang berdampak pada biaya impor semikonduktor Taiwan dan iPhone produksi India.

Trump menyatakan segera memberikan penjelasan resmi mengenai kebijakan ini, Senin (14/4/2025) waktu setempat.

"Saya akan memberikan jawaban itu pada hari Senin. Kami akan sangat spesifik pada hari Senin," ujarnya, Sabtu (12/4/2025).

Seorang pejabat Gedung Putih menegaskan pengecualian tarif hanya berlaku untuk tarif resiprokal 125%. Barang dari China masih dikenai tarif 20% yang terkait dengan kebijakan AS terhadap krisis fentanil.

Pejabat tersebut juga mengungkapkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan penyelidikan keamanan nasional terkait perdagangan semikonduktor dari China. Hasilnya bisa memicu tarif tambahan di masa depan.

Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut keputusan ini sebagai kabar positif di tengah ketegangan dagang.

"Masih ada ketidakpastian dan volatilitas dalam negosiasi dengan China," ujar Ives. (reuters/hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES