15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Dinas Kesehatan Sumut Bangun Kantin Representatif di Area Kantor

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara segera membangun kantin representatif yang diharapkan tuntas tahun ini juga. Kadis Kesehatan Sumut, Ismail Lubis mengatakan, kantin representatif ini tidak hanya dibangun 2 outlet saja, melainkan 6 outlet dan ber-AC agar kantin nyaman dan sehat.

“Di atas nanti akan dibuat untuk tempat olahraga dan rooftop. Untuk pengelolaannya, kita serahkan ke ibu-ibu Dharma Wanita,” ujar Ismail, Selasa (30/8/22).

Pembangunan kantin sehat representatif ini, kata Kadis, dilakukan karena Dinas Kesehatan Sumut menginginkan kantin yang lebih baik dan menjamin siapa siapa saja yang ingin berbelanja atau yang ingin berolaharga di sana.

Baca juga: Edy Rahmayadi Pindahkan PKL ke Kantin Kantor Gubernur

“Kantin ini sudah dimulai dan ini kita lakukan agar UMKM itu maju,” sebutnya sambil menyebutkan ide kantin sehat representatif ini berawal pada Jumat saat ada Dharma Wanita membina UMKM.

Di sisi lain, Kadis mengaku, pembangunan kantin ini dilakukannya mengadopsi langkah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang membangun kantin (kafetaria) di Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan. Kafetaria tersebut diisi para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan, sebelah Kantor Gubernur.

“Kayak yang dibuat Pak Gubernur itu, yang di bawah itu, itulah maksud saya. Selama ini kan tidak representatif kantin itu padahal sudah berganti-ganti Kepala Dinas. Untuk pembangunannya diupayakan tahun ini selesai,” ujarnya.

Sementara terkait, joglo dijadikan kafe yang dikabarkan salah satu media di Medan yang katanya telah menimbulkan pergunjingan, Ismail mengaku sekarang ini siapa saja boleh berjualan di kantor, karena yang jualan di kantin saja saat ini juga adalah keluarga Dinkes, istri pegawai.

Baca juga: Renovasi Stadion Teladan Berstandar Internasional, DPRD: Ingat PKL di Sana

“Kalau sudah selesai kantin sehat siapa aja boleh berjualan asal kapasitas daya tampung masih ada dan ikut ketentuan oleh DWP persatuan yang mengelola,” katanya.

Lagipula sebutnya, joglo yang dikabarkan dijadikan kafe yang lebih tepat disebut tempat ngopi itu pun hanya sementara menanti Kantin selesai dibangun.

“Semua yang jualan di area kantor kita itu semua akan dimasukkan di kantin baru jika sudah selesai pembangunannya, jadi itu hanya sementara,” tandas Ismail. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles