Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintah berencana untuk membatasi pembelian pertalite dan BBM subsidi lainnya. Hasil perkembangan terbaru, kebijakan ini mulai berlaku awal Oktober 2024.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, dalam waktu dekat pemerintah akan rapat terkait payung hukum untuk pembatasan tersebut.
“Kita harapkan Oktober awal (sudah mulai diberlakukan pembatasan BBM subsidi),” kata dia di IKN Nusantara, Jumat (13/9/24)
Sebelum diterapkan, kata Luhut, pemerintah terus mensosialisasikan pembatasan penjualan pertalite tersebut sehingga tak perlu waktu lama kebijakan itu dapat berjalan.
Baca juga:Pembatasan BBM Subsidi Mampu Menghemat Rp 34,24 T Uang Negara
“Kita harapkan begitu (pembatasan berlaku awal Oktober),” kata Luhut.
Sementara Kepala BPH Migas Erika Retnowaru menjelaskan, kebijakan untuk pembatasan pembelian pertalite mengacu pada pembatasan BBM jenis solar yang sudah diterapkan lewat surat Keputusan Kepala BPG Migas nomor 4 tahun 2020.
“Ini kan baru mengatur terkait solar. Nanti kita mengatur terkait evaluasi, kemudian akan kita tambahkan aturan mengenai pertalite. Jadi kita akan memberikan alokasi itu sesuai dengan kebutuhan,” kata Erika beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut bahwa sejauh ini pemerintah masih melakukan sosialisasi agar pelaksanaan pembatasan pembelian BBM subsidi pada 1 Oktober 2024 berjalan dengan tepat.
Baca juga:Mulai 17 Agustus 2024 BBM Subsidi Dibatasi, Pertamina Sumut: Pengguna Didata
“Memang ada rencana begitu (berlaku 1 Oktober), karena begitu aturannya keluar, permen (peraturan menteri)-nya keluar, itu kan ada waktu untuk sosialisasi. Waktu sosialisasi ini yang sedang saya bahas,” ujar Bahlil di Kompleks DPR RI, Selasa (27/8).
Kendati, Bahlil belum bisa membocorkan kriteria kendaraan seperti apa yang bakal diperbolehkan mendapat subsidi BBM. Ia mengatakan saat ini pembahasan masih terus berlanjut.
Dikabarkan pembeli BBM bersubsidi akan dibatasi kuota maksimal per hari untuk mobil mesin di atas 1.400 cc.(cnn/hm17)
