Jakarta, MISTAR.ID
Aksi boikot produk negara yang berafiliasi Israel diprediksi bakal berakhir di awal tahun 2024. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi bahwa tren ini “hilang” seiring dengan isu Pemilu.
Direktur Eksekutif API, Danang Girindrawardana menyebutkan, aksi boikot telah menurunkan bisnis penjualan, namun tidak begitu signifikan.
“Sebab tahun depan misi diplomasi sangat kuat dan jajaran pemerintah pun melawan aksi boikot,” ujarnya pada Rabu (6/12/23).
Danang pun menilai bahwa aksi boikot dinilai tidak tepat sasaran. Seiring itu, aksi boikot tidak bakal mengancam adanya pemutusan hubungan kerja.
Baca juga: Dampak Aksi Boikot Produk Israel, Ritel Modern Beri Diskon Besar
“Keluhan terkait aksi kurang fair karena berdampak secara langsung bukan pemilik brand yang boikot tapi dampak ekonomi masyarakat kita sendiri, ekonomi kita, owner kita, jadi kurang fair bahwa tindakan aksi ini yang diarahkan menghukum Israel karena produknya tapi tidak kena kesana,” ucapnya.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad juga membenarkan bahwa aksi boikot tidak tepat sasaran karena yang lebih banyak terdampak justru produk rumah tangga.
“Saya kira ini (aksi boikot) bakal sebentar, ternyata terus berlanjut. Artinya produk yang terafiliasi terhadap ini meskipun masyarakat ada produk substitusi,” ujarnya. (republika/hm17)
