Malang, MISTAR.ID

Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendiktisaintek, Berry Juliandi, mendorong perguruan tinggi untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan tiap program studi.

Ia juga mengajak mahasiswa ikut terlibat dalam proses penyusunannya agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.

"Perguruan tinggi memiliki keleluasaan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan program studi masing-masing. Mahasiswa pun diberi ruang untuk ikut merancang kurikulum yang paling cocok bagi mereka," ujar Berry di Universitas Brawijaya, Malang, dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/4/2025).

Pernyataan ini sejalan dengan rencana revisi Peraturan Mendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, yang akan memberikan otonomi lebih besar bagi perguruan tinggi dalam hal pengembangan kurikulum.

Berry menekankan pentingnya kurikulum yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Mahasiswa diharapkan tidak hanya sekadar belajar di ‘menara gading’, tapi sudah mulai memberi kontribusi nyata kepada masyarakat sejak masih kuliah,” katanya.

Ia juga menyoroti beban administratif yang selama ini menyulitkan dosen dan kampus dalam mengurus akreditasi.

Dengan revisi kebijakan ini, pemerintah akan memberi ruang agar dosen bisa lebih fokus pada peningkatan mutu internal, inovasi pembelajaran, riset, serta pengabdian kepada masyarakat.

"Kami akan longgarkan urusan administratif akreditasi agar dosen bisa berinovasi dan menciptakan dampak yang lebih besar," tutur Berry. (kompas/hm20)