Istilah Zonasi Mau Dihapus Mendikdasmen
Sistem Zonasi. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkapkan rencana penghapusan istilah ‘zonasi’ dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2025/2026.
"Aturan ini sudah ditetapkan oleh presiden, tapi sebagai bocoran, nanti kata zonasi tidak akan digunakan lagi. Istilahnya akan diganti, jadi tunggu saja sampai keputusan resmi diumumkan," ujar Mu'ti di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, seperti dilansir dari detikedu, Rabu (22/1/25).
Mu'ti menjelaskan bahwa konsep baru PPDB telah diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretariat Kabinet. Konsep tersebut dirancang berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh kementerian.
Keputusan akhir tentang sistem PPDB akan diambil dalam sidang kabinet, dan pihak kementerian masih menunggu arahan serta kebijakan dari presiden.
“PPDB ini sepenuhnya bergantung pada arahan dan keputusan Bapak Presiden. Kami sudah menyerahkan hasil kajian kepada beliau melalui Seskab, dan sekarang tinggal menunggu keputusan sidang kabinet,” tambah Mu’ti.
Menurut Mu'ti, salah satu skema perbaikan dalam sistem zonasi adalah pendekatan yang lebih fleksibel.
Sebagai contoh, ia mengangkat kasus seorang siswa di Ciputat yang lebih dekat secara jarak ke sekolah di Jakarta dibandingkan dengan sekolah di Tangerang Selatan.
Namun, karena aturan zonasi yang berlaku saat ini berbasis wilayah administrasi, siswa tersebut tidak diperbolehkan mendaftar ke sekolah di Jakarta.
"Zonasi sekarang menghambat siswa untuk mendaftar ke sekolah yang lebih dekat jaraknya hanya karena batas administrasi wilayah. Hal seperti ini perlu ditinjau agar sistem lebih fleksibel dan tidak merugikan siswa," jelas Mu'ti.
Ia berharap sistem baru dapat mengatasi kendala seperti ini, sehingga tidak ada lagi siswa yang kesulitan mendaftar akibat aturan administrasi yang kaku.
"Kami ingin memastikan bahwa siswa dapat mengakses sekolah terbaik tanpa hambatan administratif, terutama jika itu terkait dengan jarak yang lebih efisien," tutupnya. (detik/hm20)